Istri Bunuh Suami di Jombang

Alasan Istri Bunuh Suami di Jombang lalu Simpan Jasad 42 Hari di Kamar, Akhirnya Lapor Karena Takut

Alasan Terungkap alasan istri bunuh suami di Jombang lalu simpan jasadnya 42 hari. Ternyata alami KDRT bertahun-tahun.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Musahadah
kolase surya/anggit puji widodo
ISTRI BUNUH SUAMI - Fauziah (47), Istri yang Tega Habisi Nyawa Suaminya di Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur saat Berseragam Orange di Mapolres Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Kamis (26/6/2025). Sakit hati jadi motif utama Fauziah habisi nyawa Lukman suaminya sendiri. 

Setelah 42 hari, pada Rabu (25/6/2025) Fauziah menyerahkan diri ke polisi dan mengakui semua perbuatannya.

"Dia (Fauziah) merasa menyesal dan takut, karena dia menyadari pasti aksinya suatu saat juga akan terungkap. Sehingga dengan sadar, dia datang ke Polres dan dia menyampaikan apa yang telah dilakukan," katanya. . 

Korban lalu ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan tubuhnya membusuk di lokasi kejadian. 

Saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jasad korban ditemukan dalam posisi tertelungkup di atas tikar warna coklat, dengan kondisi tubuh tertutup bantal dan tikar. 

Hasil pemeriksaan forensik mengonfirmasi penyebab kematian korban akibat racun, pukulan benda tumpul, dan tusukan benda tajam. 

Fauziah kini ditahan dan telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Ia dijerat dengan pasal 340 subsider 338 KUHP, yang dapat mengakibatkan ancaman hukuman penjara selama 20 tahun, hukuman mati, atau penjara seumur hidup.

Sebelumnya, sahabat korban yang juga warga setempat, Nur Ajemi Prasanto (43), mengaku sempat bertemu dengan Fauziah beberapa waktu lalu sebelum pembunuhan Lukman terungkap. 

Diceritakan Nur Ajemi, Lukman yang memiliki usaha mebel di Desa Catakgayam itu rutin pulang ke rumah kontrakannya di Catakgayam setiap sore bersama Fauziah.

Baca juga: Kasus Istri Bunuh Suami di Jombang, Tetangga Sebut Korban Pengusaha Mebel dan Rajin Ikut Pengajian

Ajemi melihat keduanya tampak rukun dan akrab. 

“Ya terlihatnya seperti tidak ada apa-apa. Mereka itu akur dan akrab, seperti pasangan pengantin baru,” ungkap Ajemi pada Rabu (25/6/2025).

Namun, sejak sebulan terakhir, keberadaan Lukman mulai menjadi tanda tanya.

Nur Ajemi mengaku tidak pernah melihat sahabatnya itu lagi.

Justru Fauziah yang masih sering mondar-mandir dari Mojoagung ke Catakgayam.

“Istrinya sering ke sini, tapi Pak Lukman tidak pernah terlihat. Sudah satu bulan lebih saya tidak bertemu beliau. Saya sempat tanya ke istrinya, katanya Pak Lukman ada di rumah,” ungkapnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved