Jadi Terapi Pilihan Utama, Lebih dari 450 Pasien Lakukan Transplantasi Ginjal di RS Ini
Transplantasi ginjal kini diakui sebagai terapi pilihan utama bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Angka pasien gagal ginjal kronis (GGK) mengalami tren peningkatan saat ini.
Mengatasi hal ini, transplantasi ginjal kini diakui sebagai terapi pilihan utama bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir.
Satu di antara pelayanan fasilitas kesehatan (fasyankes) yang menjadi rujukan tindakan ini adalah Siloam Hospitals ASRI.
Sejak 2017, rumah sakit yang berada dalam naungan Siloam Hospital Group tersebut telah melayani pasien gagal ginjal kronis di Indonesia.
“Sejak 2017, Siloam Hospitals ASRI telah melaksanakan lebih dari 450 prosedur transplantasi ginjal dengan hasil yang sangat baik," kata Medical Managing Director Siloam Hospital Group, dr. Grace Frelita pada acara Kidney Transplantation Patient Gathering bertajuk “Real Stories, Real Recovery: The Power of a Second Chance” di Surabaya, Sabtu (21/6/2025) malam.
Dr Grace melanjutkan, pasien yang telah melakukan transplantasi ginjal memiliki tingkat kelangsungan hidup pasien satu tahun sebesar 97,2 persen dan tingkat keberfungsian ginjal pascatransplantasi mencapai 98,3 persen.
"Angka ini mencerminkan dedikasi tinggi, kolaborasi lintas disiplin, serta keunggulan kompetensi klinis yang dimiliki oleh tim transplantasi ginjal di Siloam," katanya.
Acara ini mempertemukan kembali para pasien pasca-transplantasi ginjal, khususnya yang berdomisili di wilayah Jawa Timur, dengan tim medis yang pernah menangani mereka.
Bukan sekadar pertemuan kembali, kegiatan ini juga menjadi wadah edukasi medis serta memperkuat komunikasi antara rumah sakit, dokter perujuk, mitra asuransi, dan komunitas kesehatan lokal.
Dibandingkan dengan terapi lain yang bias dilakukan pasien gagal ginjal, seperti Hemodialisis (HD) atau cuci darah, transplatasi ginjal dinilai memiliki manfaat lebih besar kepada pasien. Pasien akan memiliki kualitas hidup lebih baik.
“Transplantasi ginjal bukan sekadar prosedur medis. Ini adalah titik balik yang memungkinkan pasien kembali menjalani kehidupan yang aktif, mandiri, dan produktif tanpa ketergantungan pada mesin dialisis,” kata Ketua Tim Transplantasi Ginjal Siloam ASRI, Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM di tempat yang sama.
Senada, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U(K), Ketua Tim Urologi Transplantasi Ginjal Siloam ASRI, menegaskan bahwa prosedur ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga berdampak besar terhadap efisiensi sistem kesehatan.
"Transplantasi ginjal tidak hanya menawarkan harapan baru, tetapi juga secara nyata menurunkan beban pembiayaan sistem kesehatan nasional yang tinggi akibat terapi dialisis jangka panjang,” jelasnya.
Para pasien memberikan testimoni soal perjalanan panjang menuju kesembuhan.
Salah satunya disampaikan Leonardus Wolfe, penerima transplantasi ginjal asal Surabaya.
Dia kini telah kembali aktif bekerja dan menjalani hidup tanpa ketergantungan pada dialisis.
“Dulu saya merasa hidup saya berhenti. Tapi setelah transplantasi, saya mendapatkan kesempatan kedua. Bisa bekerja kembali, dan punya energi untuk menikmati hidup, itu semua tak ternilai,” kata Leon.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Wacana Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional, Dosen Unair : Cikal Bakal Pendidikan Inklusif |
![]() |
---|
KRONOLOGI Pengendara Motor Celaka di Menganti Gresik, Bermula Dahului Truk Tronton |
![]() |
---|
Ucap Janji Setia, Amanda Manopo Menikah dengan Kenny Austin |
![]() |
---|
Lagi, WNA Malaysia Over Stay di Blitar, Sempat Tinggal di Dusun Banaran |
![]() |
---|
Trik WhatsApp 2025: Cara Agar Foto Profil WA Tidak Bisa Dilihat Orang Lain, Rahasiakan Akunmu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.