Kasus KDRT di Surabaya

Breaking News - Mama Muda Dihajar Suami, Warganet Tag Akun Medsos Polrestabes Surabaya

Lagi-lagi viral di media sosial seorang ibu di Surabaya diduga menjadi korban KDRT, wajahnya babak belur dan keningnya benjol usai dihajar suami

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi dan Tangkapan Layar
VIRAL KASUS KDRT - Tangkapan layar video yang merekam momen pascakejadian yang dialami korban SPS (28) warga Surabaya pada Sabtu (21/6/2025). SPS (28) saat dikunjungi Petugas Pendampingan dari Pemkot Surabaya untuk proses pemulihan psikologis korban di rumah Kecamatan Rungkut, Surabaya, Senin (23/6/2025). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Lagi-lagi viral di media sosial (medsos) seorang ibu muda di Surabaya diduga menjadi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh sang suami, hingga membuat wajahnya babak belur dan keningnya benjol. 

Korban merupakan ibu dua anak berinisial SPS (28) warga Rungkut, Surabaya

Kisah pilunya itu, sempat diunggah melalui berbagai aplikasi medsos. Mulai dari Thread hingga Instagram (IG). 

Dari akun IG pribadinya, ia mengunggah bukti momen dirinya yang sedang menggendong anak sulungnya berusia 3,5 tahun, duduk terjerembab di jalan berpaving gang depan rumah mertua tempatnya tinggal. 

Momen dalam video berdurasi tak lebih dari 31 detik yang diunggah dalam halaman akun IG-nya, itu adalah saat dirinya baru saja dihajar habis-habisan oleh suami berinisial WA (26) warga Surabaya

Jika diteliti, video tersebut direkam oleh salah satu warga yang menghampiri lokasi kedua pasangan suami istri (pasutri) terlibat cekcok. 

Si perekam berjalan perlahan-lahan menghampiri keduanya, sang suami berdiri bertelanjang dada cuma memakai celana kolor. 

Sedangkan sang istri berkaus lengan panjang warna hijau dengan rambut panjangnya tergurai, tampak terjerembab posisi duduk di permukaan paving gang tersebut. 

Ternyata, sudah ada warga lain yang mendekati dan mencoba berkomunikasi dengan sang suami.

Hingga akhirnya terdengar suara percakapan singkat antara si tetangga dan sang suami. 

"Magrib magrib sabar," kata si tetangga kepada sang suami agar tidak melanjutkan perbuatannya. 

Lalu, sang suami menjawab, "Lah gowo anakku e." (Artinya: lho dia membawa anakku)

"Iyo sabar," balas kembali si tetangga. 

Kemudian, sang suami berseloroh dengan nada suara yang tinggi dan tetap menggunakan logat khas 'Suroboyoan'.

"Sak enggon enggon gawene gawe isin ae," seloroh sang suami seraya menatap sang istri yang terduduk membisu dengan posisi mendekap sang anak sulung dalam dekapan. 

Sumber: Surya
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved