Kesaksian di Balik Penemuan Arca di Kediri, Sopir Traktor Sakit 3 Hari dan Penampakan Sosok Besar
Kisah menarik di balik penemuan arca di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Penulis: Isya Anshori | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, KEDIRI - Kesaksian di balik penemuan arca di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), menarik perhatian banyak pihak.
Tarmuji (63) penjaga warung yang berjualan gorengan tak jauh dari lokasi temuan, salah satu warga yang pertama menyaksikan arca itu ditemukan.
Warung kecil milik Tarmuji hanya berjarak sekitar 10 meter dari titik penemuan.
Baca juga: Warga Desa Tiru Lor Kab Kediri Temukan Benda Diduga Purbakala Berupa Arca di Area Persawahan Tebu
Dia sehari-haji berjualan gorengan dan es tebu sekitar sejak 1980 silam.
Bersama sang istri, ia menyaksikan langsung proses penggalian tanah untuk ladang tebu, yang pada akhirnya mengungkap keberadaan sebuah batu besar hingga belakangan diketahui sebagai arca.
"Awalnya arca ini tidak langsung kelihatan jelas. Batu itu tersandung traktor saat lahan dibajak pada hari Selasa. Tapi baru benar-benar diperiksa hari Jumat (20/6/2025) kemarin, sekitar pukul 15.15 WIB," cerita Tarmuji saat ditemui, Sabtu (21/6/2025).
Sopir traktor, Erfan (27) asal Desa Adan-Adan yang pertama kali menyadari keanehan batu tersebut.
Usai kejadian pada Selasa, ia justru jatuh sakit selama 3 hari.
Anehnya, selama sakit, pikirannya terus-menerus tertuju pada batu yang tanpa sengaja tersandung traktor yang dikemudikannya.
"Katanya dia demam dan kepalanya panas, pikirannya nggak tenang. Makanya pas sudah agak baikan, dia balik lagi ke sini buat periksa batu itu," tutur Tarmuji.
Benar saja, setelah dibantu warga sekitar, batu besar itu dibersihkan dan bentuknya menyerupai arca yang tengah duduk bersila.
Kepala arca tampak patah sebagian, tapi posisi wajah yang menghadap ke kiri masih terlihat jelas.
Menariknya, pada malam setelah penemuan itu, Erfan kembali datang ke lokasi dengan membawa bunga, dupa dan sesaji.
Dia mengaku datang untuk minta maaf, karena tanpa sengaja membajak dan menyandung arca tersebut.
"Dia (sopir-red) datang lagi malam harinya untuk memberi bunga menyan dan minta maaf, katanya nggak enak hati," ujar Tarmuji.
Rumah Tarmuji juga tak jauh dari lokasi penemuan arca tersebut.
Yang membuat kisah ini semakin menarik, adalah pengalaman pribadi Tarmuji selama berjualan di dekat lokasi.
Dia mengaku 4 hari sebelum penemuan arca, dagangannya selalu laris manis jauh melebihi hari biasa.
"Saya sampai heran, biasanya duduk-duduk santai, tapi selama empat hari itu gorengan saya ludes terus. Bisa lima kali lipat dari biasanya," ungkap Tarmuji.
Tak hanya itu, Tarmuji juga mengaku beberapa kali mengalami kejadian janggal.
Di mengaku pernah melihat sosok tinggi besar yang berjalan ke arah lahan, bahkan sempat disangka sebagai istrinya.
Setelah diikuti, sosok tersebut menghilang ke arah timur dari lokasi penemuan arca.
"Beberapa kali saya lihat orang tinggi jalan ke sana, saya kira istri saya. Tapi nggak pernah balik lagi. Baru sadar itu bukan orang biasa," kenangnya.
Menurut Tarmuji, penemuan ini bukan kebetulan. Dia meyakini bahwa arca tersebut memang sudah waktunya muncul ke permukaan, setelah terkubur selama bertahun-tahun.
Apalagi, lokasi ini tak jauh dari Situs Tondowongso yang sudah lebih dulu dikenal sebagai kawasan bersejarah.
"Memang dari dulu dibajak sawah ini tidak terjadi apa-apa. Mungkin sudah saatnya muncul. Saya juga memberi kembang telon," tuturnya.
"Semoga Allah memberi kesehatan lingkungan dan semua orang yang ada di sini," pungkas Tarmuji.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, membenarkan temuan arca tersebut.
Pihaknya telah melaporkan ke Bupati Kediri, dan segera mengirim surat kepada Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Mojokerto untuk identifikasi lebih lanjut.
"Untuk sementara arca diamankan di Balai Desa Gayam agar tidak rusak, dan tetap terjaga keasliannya," jelas Mustika.
Baca juga: Disparbud Kabupaten Kediri Libatkan BPK untuk Identifikasi Temuan Arca di Kecamatan Gurah
Sementara itu, Eko Priyatno, Kepala Bidang Museum dan Purbakala Disbudpar Kabupaten Kediri menjelaskan, dari ciri-ciri awal, arca tersebut diperkirakan merupakan arca Brahma atau Siwa Catur Muka yang berasal dari abad ke-9, mengingat kemiripannya dengan temuan arca sebelumnya di kawasan yang sama.
Penemuan ini, kembali menguatkan status Dusun Tondowongso sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang menyimpan banyak peninggalan sejarah tersembunyi.
"Untuk lebih jelasnya akan dilakukan penelitian lebih lanjut," ungkap Eko.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.