Gunung Raung Masih Erupsi, Teramati Adanya Sinar Api dari Puncak di Hari ke 15

Gunung Raung masih mengalami erupsi hingga Jumat (20/6/2025) ini. Teramati adanya sinar api dari CCTV pada hari ke 15 erupsi.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Cak Sur
Istimewa/Pos Pengamatan Gunung Raung
GUNUNG RAUNG ERUPSI - Gunung Raung terekam CCTV Pos Pengamatan Gunung Raung dan terlihat adaya sinar api pada 19 Juni 2025. Gunung Raung yang berada dalam wilayah 3 kabupaten, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi di Jawa Timur, masih mengalami erupsi hingga Jumat (20/6/2025) ini. 

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Gunung Raung yang berada dalam wilayah 3 kabupaten, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi di Jawa Timur (Jatim), masih mengalami erupsi hingga Jumat (20/6/2025) ini.

Dikutip dari laporan Pos Pengamatan Gunung Raung, erupsi yang terjadi pada 18-20 Juni 2025 ini, ketinggian kolom abunya berkisar lebih dari 1.000 meter.

Tertinggi pada 19 Juni 2025 pukul 04.43 WIB, ketinggian kolom abu mencapai 2 kilometer (km) di atas puncak. Termasuk pada tanggal tersebut, teramati adanya sinar api dari CCTV pada hari ke 15 erupsi.

Baca juga: Gunung Raung Erupsi Lagi, BPBD : Tidak Ada Dampak di Wilayah Banyuwangi

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Agung Tri Subakti, menerangkan bahwa sinar api terekam CCTV sejak tanggal 19 Juni 2025.

"Ini tanggal 19 sudah mulai terlihat, tapi kecil," jelasnya.

Agung menerangkan, sinar api terlihat hingga tanggal 20 Juni 2025. Dan pada pukul 02.24 WIB, juga kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 m di atas puncak.

Ia menjelaskan, sinar api tersebut belum tentu lava. Namun, diperkirakan jalannya magma sudah terbuka dan dari dalam material panas.

"Itu setelah saya tanyakan ke atasan dari Bandung yang baru datang. Itu belum tentu lava, tapi mungkin jalannya magma sudah terbuka dan dari dalam material panas," jelasnya.

Baca juga: Dapat Bantuan Logistik BPBD Jatim, BPBD Bondowoso Datangi Dusun Dekat Erupsi Gunung Raung

Sinar api itu, lanjut Agung, sejauh ini hanya terekam oleh CCTV saat malam hari. Karena, kamera CCTV mode malam yang terdapat di pos pengatamannya menggunakan kamera inframerah.

"Itu kan mereka pakai berdasarkan suhu, jadi makanya dia terbaca di CCTV. Tapi kalau pakai hp dan DLSR itu tidak keliatan. Kami coba berulang-ulang tidak keliatan, jadi hanya CCTV yang mode malam bisa terekam," pungkasnya.

Untuk informasi, Gunung Raung mengalami erupsi sejak 5-20 Juni 2025 dengan ketinggian kolom abu berkisar antara 400 m hingga tertinggi 2.000 m.

Jika merunut pada data laporan Pos Pengamatan Gunung Raung, hanya pada 9,10 dan 16 Juni 2024 Gunung Raung tak erupsi.

Beberapa waktu, BPBD Bondowoso juga telah menyerahkan sejumlah logistik ke 5 kecamatan yang berpotensi terdampak erupsi. Di antaranya Kecamatan Sumberwringin, Tlogosari, Pujer, Ijen serta Sukosari.

Baca juga: Erupsi Gunung Raung Tak Berhenti Selama 8 Hari, BPBD Bondowoso Bagikan Masker dan Kacamata

Beberapa logistik yang diserahkan di antaranya 10.000 masker, tenda darurat, kacamata, lauk pauk, sandang pria dan wanita, kasur lipat  dan lainnya.

Tak hanya, itu BPBD bahkan mendatangani Dusun Legan di Desa/Kecamatan Sumberwringin, jaraknya sekitar 13 km ke puncak. 

Dan juga mendatangi Dusun Magasari, Desa Gunusari, Kecamatan Tlogosari yang jaraknya sekitar 5 km ke puncak.

BPBD datang ke sana tak hanya droping masker, namun sekaligus memberikan imbauan dan memastikan warga mengetahui jalur-jalur evakuasi.

Semuanya, dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan di tengah erupsi Gunung Raung yang terus menerus.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved