Berita Viral

Rismon Sianipar Banyak Dicatut Berita Hoaks Imbas Kasus Ijazah Jokowi, Beredar Kabar Dijemput Paksa

Rismon Sianipar semakin banyak dicatut berita hoaks sejak ia gencar menyuarakan tudingan ijazah palsu Jokowi. Dikabarkan dijemput paksa.

kolase Tribun Solo dan Facebook
HOAKS RISMON SIANIPAR - (kanan) Akun facebook membagikan berita hoaks terkait Rismon Sianipar. 

SURYA.co.id - Rismon Sianipar semakin banyak dicatut berita hoaks sejak ia gencar menyuarakan tudingan ijazah palsu Jokowi.

Terbaru, beredar kabar yang menyebut Rismon Sianipar dan Roy Suryo dijemput paksa oleh aparat.

Narasi yang mengeklaim Roy Suryo dan Rismon Sianipar dijemput paksa aparat banyak dibagikan akun Facebook.

Akun tersebut membagikan tautan YouTube berjudul:

DETIK-DETIK PENJEMPUTAN PAKSA RISMON DAN ROY SURYO BIKIN GEGER..!!

Pada thumbnail video, tampak Roy Suryo dan Rismon memakai baju tahanan berwarna oranye.

Baca juga: Pantas Rismon Sianipar Kecele Soal Lokasi KKN Jokowi, Muncul Warga Desa Ketoyan Beri Pengakuan

Kemudian, terdapat keterangan sebagai berikut:

HARI INI..!! DETIK DETIK PENJEMPUTAN PAKSA RISMON DAN ROY SURYO BIKIN GEGER..!! RISMON & ROY SURYO DITANGKAP

Ketika tautan dibuka, unggahan video di kanal YouTube tersebut sudah tidak tersedia.

Melansir dari Kompas.com, thumbnail video merupakan hasil manipulasi.

Foto Roy Suryo memakai baju tahanan dalam thumbnail memanipulasi foto di laman IDN Times.

Pria yang memakai baju tahanan bukan Roy Suryo melainkan tersangka penganiayaan, Mario Dandy.

Adapun foto itu diambil ketika Mario digiring aparat ke tempat pemeriksaan di Ruang Pelayanan Khusus (RPK) Polda Metro Jaya pada 2023.

Sementara, foto Rismon memakai baju tahanan memanipulasi unggahan di laman Detik.com.

Foto aslinya adalah momen ketika Mario Dandy dihadirkan dalam rekontruksi kasus penganiayaan terhadap korban Cristalino David Ozora pada 2023.

Sampai saat ini tidak ada pemberitaan kredibel yang menyebut Roy Suryo dan Rismon Sianipar dijemput paksa aparat hukum. 

Kedubes Jepang Juga Kena Imbas

Kasus ijazah Jokowi ini ternyata juga berimbas pada Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi.

Masaki dicatut video hoaks dan viral di media sosial X.

Sebuah unggahan di X menarasikan bahwa Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menyatakan ijazah milik ahli digital forensik Rismon Sianipar adalah palsu.

Rismon dikenal sebagai ahli digital forensik, akademisi dan peneliti asal Indonesia.

Rismon disebut-sebut sebagai lulusan dari Universitas Yamaguchi, Jepang.

Dalam unggahan tersebut juga mengklaim bahwa Kedutaan Besar Jepang di Jakarta akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri. Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“Duta Besar Jepang resmi menyampaikan bahwa ijazah resmon Sianipar palsu dan bukan lulusan Yamaguchi jepang. Kedutaan besar jepang di Jakarta akan melaporkan pemalsuan ijazah resmon sianipar ke mabes polri FIX IJASAH Rismon Palsu.... Duta besar jepang memastikan Ijasah Rismon Palsu dan bukan lulusan Yamaguchi Jepang. Kedutaan Jepang juga akan melaporkan Rismon ke Polisi... Nah kan. Kena Batunya lu Riskon!"

Lantas, seperti apa faktanya?

Berdasarkan hasil penelusuran menggunakan fitur Google Image Reverse, foto dalam unggahan tersebut identik dengan cuplikan dari video yang diunggah oleh akun resmi Instagram Japan Embassy Indonesia pada 17 Agustus 2024.

Video tersebut berisi ucapan selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dari Duta Besar Jepang.

Diketahui, Rismon menjadi sorotan karena dianggap memperkuat narasi bahwa ijazah Presiden Jokowi palsu dengan pendekatan forensik digital berbasis font dan detail skripsi.

Pada 26 Mei lalu, Rismon juga memenuhi undangan klarifikasi oleh Polda Metro Jaya sebagai terundang atau saksi terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun resmi Instagram @jpnambsindonesia, Kedubes Jepang menegaskan bahwa kabar mengenai respons Dubes Masaki terkait isu ijazah palsu itu hoaks.

Dalam pernyataan itu, Dubes Masaki tidak pernah memberikan klarifikasi maupun respons serta pendapat mengenai isu yang sedang beredar dalam bentuk apa pun, di platform mana pun.

Dengan demikian, unggahan video Kedubes Jepang yang menyebutkan ijazah Rismon Sianipar palsu adalah hoaks.

Ijazah Rismon Sianipar Dituding Palsu

Di tengah manuver Rismon yang terus-terusan menyerang Jokowi, Rony Teguh muncul menguliti karya ilmiah dan ijazah Rismon dari Universitas Yamaguchi, Jepang. 

Rony Teguh yang seorang Peneliti Sistem Informasi dari Hokaido Jepang, langsung mengecek ijazah Rismon di Yamaguchi University. 

Diterangkan Rony, biasanya mahasiswa yang mendapat beasiswa di Jepang mengajukan program study B1, Master dan Doctoral.

Nantinya, kata dia pihak universitas di Jepang akan menguji mahasiswa tersebut, apakah mampu atau tidak dalam menempuh pendidikan.

"Biasanya kalau ada ketidakmampuan, maka grade kita diturunkan, kita masuk dulu ke riset student," kata Rony di Crispy Channel.

Menurut Rony Teguh, ia mendapat temuan terkait prosiding milik Rismon Sianipar yang ditulis tahun 2006.

Prosiding merupakan kumpulan makalah atau artikel dari seminar, konferensi, atau pertemuan ilmiah lainnya.

"Orang ini atau penuduh ini memiliki hanya satu prosiding. Prodising itu tingkat kasta terendah dalam sebuah penelitian karena dia hanya menampilkan data baru yang belum bisa dijadikan paper utama," jelasnya.

Selain itu Rismon Sianipar juga menjadi penulis nomor empat dalam paper.

"Biasanya penulis ke 4 itu penulis pembantu. Hanya bantu, kadang ngedit, yang menjadi penulis utama The First Outers itu penulis utamanya. dia bekerja dari analisis, menulis, memverifikasi sampai disodorkan ke profesornya," katanya.

Rony Teguh mengaku telah mengecek tesis milik Rismon Sianipar.

Dan hasilnya, tidak ditemukan di Yamaguchi University.

"Saya juga melihat ini ada kecurigaan, bukan hanya curiga tapi sudah dipastikan 100 persen. Saya cek ke Yamadai, Yamaguchi Daigaku universitas di Yamaguchi. Saya tulis dalam bahasa Jepang bahwa yang bersangkutan tesis dengan master yang tertulis di CV itu tidak ada," katanya.

Menurutnya sistem di Jepang akan memeriksa ke semua jaringan.

"Di Jepang itu sewaktu dia menerima informasi dia mengevaluasinya bertingkat. Dia cek ke fakultas bahkan departemen jurusannya, dan itu tidak ditemukan sama sekali," kata Rony Teguh.

Ia bahkan tertawa ketika membahas ijazah Rismon yang diklaim berasal dari Yamaguchi Jepang.

"Ijazahnya ini," kata Rony sambil tertawa.

Dia menerangkan ijazah Jepang dikeluarkan dalam dua bahasa, Kanji dan Bahasa Inggris.

"Jadi kalau ngedit yang Bahasa Inggrisnya aja yang nipu-nipu lah. Tapi kalau kanjinya punya presisi dan otentikasi sangat sulit dilakukan modifikasi dan mereka punya standar untuk pengecekan," katanya.

Rismon Sianipar memang sudah menunjukan ijazah Jepang lewat live di kanal Youtube Balige Academy.

Saat itu dia mengklaim ijazah miliknya asli karena dicap basah.

"Dicap basah katanya kemarin, cuma kertasnya warna putih. Kertas di Yamaguchi itu warna kuning," katanya.

Rismon juga sempat menunjukan transkrip nilai yang ia peroleh.

 "Transkrip yang asli untuk seluruh unversitas itu biasanya ada kolomnya. Ada nama, tempat tanggal lahir, nomor mahasiswanya, ada sabujek kornya yang diambil. Sebelahnya tahun yang diambil, di sebelahnya ada nilainya. Baru dicap di bawah," katanya.

Sedangkan milik Rismon, Rony merasa aneh.

"Nah yang kemarin itu agak aneh sedikit saya melihat karena tidak sama dengan transkrip nilai biasa kami gunakan. Nah itu yang tahun dulu juga sama formatnya," katanya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved