Berita Viral
Kronologi Keluarga Pasien Puskesmas Menunggu 2 Jam di Loket Obat, Ternyata Petugas Asyik di Warkop
Seorang keluarga pasien Puskesmas Kwanyar, Bangkalan, Madura, merekam momen ketika harus menunggu selama 2 jam, di loket obat. Begini kronologinya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Seorang keluarga pasien Puskesmas Kwanyar, Bangkalan, Madura, merekam momen ketika harus menunggu selama 2 jam, di loket obat.
Dia, yang hendak membeli obat harus menunggu karena tak ada petugas yang berjaga di loket.
"Sudah 2 jam berlalu, kami menunggu sejak pukul 22.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB, tidak ada petugas," tutur perekam video.
Padahal, saat itu cukup banyak pasien yang ingin membeli obat.
"Banyak yang nyari mau nebus obat tapi petugas tidak ketemu. Katanya ke mushola tapi tidak ada," tambahnya.
Tanggapan Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono, menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi, Senin (16/6/2025) sekira pukul 00.00 WIB.
"Laporan video tersebut dikirim ke saya pukul 03.25 pagi dan pada pukul 04.00 saya langsung berkoordinasi dengan kepala ruangan obat untuk menindaklanjuti hal tersebut," ujar Rudi, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Kronologi
Usut punya usut, ternyata petugas ruang obat yang bertugas saat itu untuk beristirahat.
Semula, petugas pergi ke mushola lalu ke warung untuk membeli kopi.
"Jadi dia sempat keluar ke mushola, karena merasa ngantuk, dia ngopi," ungkapnya.
Diduga, petugas kamar obat itu tak mengetahui adanya keluarga pasien yang hendak melakukan pengambilan obat di loket.
"Biasanya petugas saat hendak keluar, akan pamit terlebih dahulu. Ini mungkin khilaf dan mengira di jam itu tidak ada kunjungan untuk pengambilan obat," jelasnya.
Petugas Dievaluasi
Usai kejadian tersebut, ia mengumpulkan seluruh stafnya terutama staf dari ruang obat untuk melakukan evaluasi.
Ia berjanji, akan melakukan pembenahan layanan di puskesmas yang ia pimpin.
"Kami langsung melakukan evaluasi, seluruh staf kami kumpulkan terutama bagian obat dan kami akan lakukan pembenahan," pungkasnya.
Kisah Lain : Ditolak Berobat di Puskesmas
Seorang wanita paruh baya mendapat pengalaman pahit saat berobat ke puskesmas.
Bukan mendapatkan pertolongan, ia justru ditolak karena diduga lupa membawa membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kisah wanita paruh baya itu dibagikan akun TikTok @viesta082, Rabu (12/2/2025).
Dalam video tersebut, wanita paruh baya itu nampak sudah lemas akibat menahan sakit yang dideritanya.
Dia sempat tak mengerti alasan dirinya ditolak berobat di puskesmas.
"Aku tidak tahu, ini sakit," ucapnya.
"Tadi aku bilang, bang tolong aku perutku sakit loh," jelasnya.
"Aku gak tahu harus bawa KTP," keluhnya.
"Aku orang susah, bukan orang kaya," tambahnya.
Terungkap bahwa kejadian itu berlangsung di Puskesmas Dayun, Kabupaten Siak, Riau.
Jhon Sitorus Ikut Geram
Peristiwa itu pun langsung ramai dan diviralkan Jhon Sitorus.
Melalui akun media sosialnya, Jhon Sitorus mengecam tindakan petugas Puskesmas.
Dia menyebut petugas puskesmas tak punya hati nurani.
Dalam postingannya, Jhon Sitorus menuliskan bahwa ibu ditolak berobat di Puskesmas hanya karena tidak membawa KTP.
"Contoh negara KORUP, penyelenggara kesehatannya bahkan TAK PUNYA Nurani lagi. Ibu ini ditolak berobat di Puskesmas hanya karena tidak bawa KTP," tulis Jhon dalam cuitannya.
Menurutnya, negara seharusnya sudah memiliki sistem e-KTP dengan server yang terintegrasi.
Artinya, semua lembaga penyelenggara negara seharusnya memiliki akses ke data kependudukan sehingga tidak menjadi masalah jika pasien tidak membawa KTP saat berobat ke Puskesmas.
"Padahal, kalo mau negara ini kan sudah punya E-KTP tentu dengan servernya."
"Artinya, semua lembaga penyelenggara negara seharusnya punya akses atas dukcapil sehingga tidak jadi masalah jika KTP tidak dibawa saat berobat ke Puskesmas," lanjutnya.
Jhon menambahkan, seharusnya petugas kesehatan cukup mengetik nama dan alamat pasien atau melakukan scan sidik jari, maka data pasien akan otomatis keluar.
"Itu kalo negaranya tidak KORUP. Betapa berdosanya negara ini tak memikirkan hal-hal sesederhana ini," tulis Jhon.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Puskesmas Kwanyar
Bangkalan
viral lokal
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
petugas puskesmas asik ngopi
Rekam Jejak Dadang Herli Saputra Pengacara Wapres Gibran di Kasus Ijazah Palsu, Pensiunan Polri |
![]() |
---|
Siapa Zita Anjani, Viral Gara-gara Batal Jadi Pembicara Seminar di Unpad? Kini Berujung Minta Maaf |
![]() |
---|
Alasan Subhan Berani Gugat Wapres Gibran Rakabuming Sebesar Rp 125 Triliun, Beber Perhitungannya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Alimin Ribut yang Jalani Fit and Proper Test Calon Hakim Agung, Vonis Mati Ferdy Sambo |
![]() |
---|
Alasan Hakim I Ketut Darpawan Gugurkan PK Silfester Matutina: Tidak Bersungguh-sungguh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.