Begini Persiapan Para Siswa yang Akan Masuk Sekolah Rakyat di Gresik

Bulan depan, Sekolah Rakyat di Kabupaten Gresik, Jatim, segera dibuka. Total ada 75 siswa akan mengawali pembukaan program Sekolah Rakyat di Gresik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumen Dinsos Gresik
SEKOLAH RAKYAT GRESIK - Petugas Dinsos Gresik saat mengukur seragam siswa yang hendak masuk Sekolah Rakyat pada bulan Juli. Total ada 75 siswa akan mengawali pembukaan program Sekolah Rakyat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Bulan depan, Sekolah Rakyat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), segera dibuka. 

Puluhan siswa di Gresik bisa mengenyam pendidikan gratis dan berkualitas, program Presiden Prabowo Subianto.

Rencananya pada bulan Juli 2025, program Sekolah Rakyat sudah siap. Total ada 75 siswa akan mengawali pembukaan program Sekolah Rakyat di Gresik.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik dr Ummi Khoiroh, menjelaskan bahwa kegiatan belajar Sekolah Rakyat ini akan dilaksanakan di gedung eks SMPN 30 Gresik, yang ada di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.

Pengunaan gedung sekolah tersebut, masih bersifat sementara. Hanya pada awal tahun ajaran baru saja. 

Ke depannya, Sekolah Rakyat akan menempati gedung baru di Desa Raci Tengah, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, saat ini masih dalam proses pembangunan.

“Untuk jumlah siswa Sekolah Rakyat ada 75 anak untuk tiga rombel (rombongan belajar). Sedangkan untuk satu rombel berisi 25 anak,” ujar Ummi, Kamis, (19/6/2025).

Tahapan data murid Sekolah Rakyat itu, lanjut Ummi, mengacu pada data Kementerian Sosial (Kemensos). 

Dinsos Gresik melalui Petugas Program Keluarga Harapan (PKH), door to door mencari anak dari keluarga tidak mampu untuk bersedia bersekolah di Sekolah Rakyat.

Saat mencari murid Sekolah Rakyat ini, dirasakan petugas PKH sulit dan memerlukan waktu hampir tiga minggu.

"Jadi banyak anak yang tidak mau pisah dengan orang tuanya, karena sekolahnya bersifat boarding school,” ujar Ummi.

Selanjutnya, dari sebanyak 98 calon murid yang ingin mendaftar Sekolah Rakyat, diseleksi kembali oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Verifikasi dan evaluasi tiga kali yakni Kemensos, Dinsos dan BPS, mengecek bahwa calon murid berasal dari keluarga tidak mampu,” terangnya.

Kemudian dari siswa yang berhasil lolos seleksi, juga sudah menjalani proses pengukuran seragam. 

“Jadi untuk seragam siswa sudah dilakukan proses pengukuran, dan siap untuk melakukan kegiatan belajar di Sekolah Rakyat,” imbuhnya.

Sekolah Rakyat ini, para siswa dan siswi akan belajar dan tinggal di sekolah. 
Siswa hanya belajar, mengaji dan berolahraga saja. 

Seragam, buku, makan dan laundry pakaian ditanggung pemerintah, biayanya pun gratis.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved