Tambah Sasaran Penerima PKH Plus, Khofifah Sasar 60 Ribu Lansia dengan Total Anggaran Rp115 Miliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan menambah jumlah sasaran penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Plus.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Pemprov Jatim
PROGRAM KELUARGA HARAPAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan menambah jumlah sasaran penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Plus. Hal ini dilakukan untuk memperluas sasaran penyaluran bantuan sosial untuk warga tidak mampu di Jawa Timur. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan menambah jumlah sasaran penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Plus.

Hal ini dilakukan untuk memperluas sasaran penyaluran bantuan sosial untuk warga tidak mampu di Jawa Timur.

Ia menegaskan bahwa di anggaran APBD Jatim murni tahun 2025, PKH Plus dirancang akan disalurkan untuk 50.000 lansia di seluruh 38 kabupaten/kota di Jatim.

Dalam perubahan anggaran nanti akan ditambahkan sebanyak 10.000 sasaran lansia.

“Program PKH plus ini adalah program yang sengaja kita gagas untuk membantu keluarga tak mampu khususnya lansia. Dengan bantuan ini lansia akan mendapatkan penguatan,” tegas Gubernur Khofifah, Rabu (18/6/2025).

Lebih lanjut ia menyebutkan semua anggaran khusus PKH Plus dialokasikan di tahun ini sebesar Rp 100 miliar.

Masing-masing lansia penerima manfaat mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta yang diberikan dalam tiga bulan.

“Rencananya perluasan sebanyak 10.000 lansia di tahun ini ada di 10 kabupaten kota. Anggaran tambahannya sebesar Rp 15 miliar. Sehingga total penerima program PKH Plus tahun ini mencapai 60.000 orang lansia dengan total Rp 115 miliar,” tandasnya.

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa perluasan ini merupakan langkah nyata untuk memperluas jangkauan perlindungan sosial yang inklusif.

“Kami ingin memastikan tidak ada warga rentan yang tertinggal. Perluasan ini adalah bentuk aksi nyata untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memperkuat pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan perluasan bansos bukan sekadar soal jumlah penerima atau besaran anggaran, tetapi bagian dari strategi pembangunan inklusif untuk memperkuat ketahanan sosial.

“Dengan memperluas jaring pengaman sosial, kami berharap ketahanan dan kemandirian masyarakat Jawa Timur semakin kokoh. Inilah bagian dari ikhtiar menuju Jawa Timur yang semakin adil, sejahtera, dan inklusif,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved