Momen Siswa SD Gresik Peduli Lingkungan dan Mengelola Sampah Bernilai Ekonomi

Di UPT SD Negeri 3 Gresik disediakan tempat sampah dua jenis warna yaitu warna kuning dan hijau. 

Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Sugiyono
LUKISAN - Para Siswa UPT SD Negeri 3 Gresik, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik bersama Kader Masberling dan PT PON saat mengikuti kegiatan melukis di atas kain bekas, Selasa (17/6/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK –  Kelompok Masyarakat Berdaya Peduli Lingkungan (Masberling) Kabupaten Gresik bersama PT Petro Oxo Nusantara (PON) mengadakan edukasi dan praktik pelatihan pengelolaan sampah kepada para siswa UPT Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Gresik, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik.

Kegiatan tersebut diharapkan untuk mendidik para siswa dalam ikut menjaga lingkungan sejak dini dengan memanfaatkan sampah menjadi barang bermanfaat, indah, ramah lingkungan dan mempunyai nilai ekonomi.  

Kegiatan memperingati hari lingkungan hidup sedunia pada 5 Juni 2025, kader Masberling juga mengenalkan dan mengajak para siswa UPT SD Negeri 3 Gresik untuk memilah sampah sejak di sekolah dan dari rumah. 

Di UPT SD Negeri 3 Gresik disediakan tempat sampah dua jenis warna yaitu warna kuning dan hijau. 

Sehingga, para siswa bisa membedakan sampah organik dan anorganik sejak pendidikan Dasar. 

Bak sampah warna kuning untuk sampah kering, plastik dan kertas (anorganik). Sedangkan bak sampah warna hijau untuk sampah basah (organik). 

“Ini salah satu pendidikan dasar kepada para siswa di UPT SD Negeri 3 Gresik dalam mengenalkan menjaga lingkungan dengan bersih, indah dan mempunyai nilai ekonomi. Sebab, dengan lingkungan bersih, anak-anak bisa hidup lebih sehat dan belajar dengan tenang,” kata Sujakfar, Ketua Masberling Kabupaten Gresik, Rabu (18/6/2025).

Lebih lanjut Sujakfar, menambahkan, pentingnya pengetahuan dasar dalam mengolah dan memilah sampah sejak dini bagi para siswa SD. 

Agar, bisa menjaga dan membuang sampah pada tempatnya. Sehingga, lingkungan bisa lebih bersih, indah, lestari dan mempunyai nilai ekonomi. 

Sujakfar mencontohkan, daur ulang sampah menjadi barang kerajinan pot bunga, bunga dari sampah plastik dan tas kantong kain bekas yang dilukis dengan media cat warna alami dari bahan buah, daun, bunga dan lainya. 

"Hasilnya daur ulang sampah tersebut menjadi lebih indah. “Itu kalau dijual menjadi barang yang ada nilai ekonomisnya,” imbuhnya.

Begitu juga disampaikan perwakilan Supervisor PT PON, Sulthon, mengatakan, para siswa bisa menyampaikan hasil belajar di sekolah kepada orang tua dan saudara di rumah. 

Sehingga, bisa menciptakan lingkungan rumah tangga lebih bersih dengan memilah sampah sejak dari rumah.

Agar tempat pembuangan akhir (TPA) tidak menumpuk sampah yang masih bercampur sampah organik dan anorganik.

Oleh karena itu, PT PON terus mengajak Masberling untuk menyampaikan kepada para siswa secara sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah sejak dari Sekolah, rumah dan lingkungan sekitar.
 
“Anak-anak didik nanti bisa mempraktikkan karya melukis dengan tema dan karakter di tas kain untuk belanja sebagai bentuk minim pengurangan sampah plastik ini di rumah bersama keluarga dan saudara. Ajak mereka untuk memilah sampah dari rumah. Agar menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi dan menjadikan lingkungan bersih dan indah,” kata Sulthon, dengan didampingi Ega, Foreman PT PON. 
 
Sementara Kepala UPT SD Negeri 3 Gresik, Budi Ariyanto, mengatakan, terima kasih atas edukasi pendidikan lingkungan yang dilakukan Masberling bersama PT PON. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved