Di Balik Pintu Kerja Bupati Mas Rusdi: Gebrakan, dan Ikhtiar Panjang untuk Kabupaten Pasuruan

Sejak dilantik bersama Gus Shobih Asrori, wakilnya, Mas Rusdi menyusun prioritas pembangunan lewat empat pilar utama

Penulis: Galih Lintartika | Editor: irwan sy
galih lintartika/surya.co.id
KERJA NYATA - Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo saat menerima kunjungan tim Tribunjatim Network. Sejak dilantik bersama Gus Shobih Asrori, wakilnya, Mas Rusdi menyusun prioritas pembangunan lewat empat pilar utama: kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan layanan masyarakat. 

SURYA.co.id | PASURUAN — Langit Kota Bangil siang itu cerah nyaris tanpa noda. Dari lantai empat kantor Bupati Pasuruan, tampak menggurat samar antara atap kota dan punggung pegunungan.

Di balik jendela kaca, hawa sejuk pendingin ruangan menyapu pelan, menyelingi perbincangan kami, dengan seorang kepala daerah yang tak gemar protokoler.

Mas Rusdi, begitu ia biasa disapa — menerima kami, tim Tribun Jatim Network, tanpa formalitas berlebih.

Tak ada pembatas antara pejabat dan pewarta.

Hanya ruang kerja yang bersih dan sederhana, yang lebih menyerupai ruang diskusi ketimbang ruang kekuasaan.

“Silakan duduk. Kita ngobrol santai saja,” ujarnya sembari tersenyum. Di hadapan kami, ia buka percakapan dengan tenang. Tapi jelas, yang dibicarakan adalah soal-soal serius: janji kampanye, arah pembangunan, dan kerja-kerja nyata yang sedang dirintis.

4 Pilar, 33 Program, 1 Komitmen
Sejak dilantik bersama Gus Shobih Asrori, wakilnya, Mas Rusdi menyusun prioritas pembangunan lewat empat pilar utama: kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan layanan masyarakat.

Dari sana, lahirlah 33 program prioritas yang bukan hanya sebagai daftar kerja, tapi sebagai peta jalan menuju Kabupaten Pasuruan yang lebih inklusif.

Langkah awal yang ia ambil tak sekadar simbolik. Penataan ulang layanan publik jadi gebrakan pertamanya, mulai dari administrasi kependudukan hingga perizinan usaha dipangkas dari belitan birokrasi.

“Kalau dokumen lengkap dan sesuai, izin kami pastikan rampung dalam enam bulan,” katanya, tegas.

Namun ia tak hanya memangkas, tapi juga menjaga.

Saat geliat investasi datang, Mas Rusdi berdiri di antara kebutuhan pembangunan dan perlindungan lahan pertanian.

“Pertumbuhan ekonomi tidak boleh mengorbankan keberlanjutan,” katanya.

Ia ingin Pasuruan maju, tanpa kehilangan akarnya.

Antara Buruh dan Investor, Pemerintah Jadi Wasit
Di tengah dinamika industri, ia menempatkan Pemerintah Daerah sebagai penengah yang adil.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved