Banyak Pria Gresik Alami Gangguan Kejiwaan, Sudah 88 ODGJ Ditangani Dinsos Sejak Januari 2025

Tentunya pasien kami rehab jika sudah menunjukkan perilaku yang meresahkan masyarakat, seperti melempar batu, buang air besar sembarangan

Penulis: Willy Abraham | Editor: Deddy Humana
Dinsos Gresik
DIDOMINASI PRIA - Petugas Dinsos Gresik melakukan evakuasi para ODGJ menuju fasilitas perawatan. Sejak Januari 2025, ada 88 ODGJ ditangani Dinsos Gresik. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Kasus gangguan kejiwaan di Gresik termasuk tinggi, karena sejak awal 2025 ini terhitung sudah ada puluhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ditangani Dinas Sosial (Dinsos) Gresik.

Puluhan pengidap gangguan kejiwaan itu dievakuasi Dinsos, dan kebanyakan warga laki-laki. Berdasarkan data, ada 88 ODGJ yang sudah dientas ke Dinsos.

Kabid Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinsos Gresik, Farid Evendi mengatakan, lonjakan angka ODGJ itu terjadi setelah tersedianya layanan call center untuk pengaduan masyarakat terkait ODGJ yang meresahkan.

Farid menuturkan, tidak semua ODGJ itu berakhir direhabilitasi di rumah sakit jiwa. Terutama jika pasien tidak menunjukkan perilaku yang mengganggu kenyamanan dan keamanan di masyarakat.

Keputusan penanganan lanjutan bagi ODGJ yang dilaporkan warga pun tetap mengikuti keputusan medis. Dengan berbekal penilaian awal yang dilakukan oleh petugas kesehatan jiwa (Keswa) dari puskesmas setempat.

“Tentunya pasien kami rehab jika sudah menunjukkan perilaku yang meresahkan masyarakat, seperti melempar batu, buang air besar sembarangan hingga yang biasa telanjang di depan umum,” terangnya.

Para pasien yang meresahkan akan langsung dibawa oleh pekerja sosial Dinsos untuk dilakukan pengobatan di RSJ Menur Surabaya, lalu dirawat lebih lanjut di fasilitas Balai Pelayanan Sosial milik Provinsi Jatim.

Menariknya, para penderita gangguan kejiwaan itu didominasi oleh pasien laki-laki. Penyebabnya pun beragam, dengan persoalan ekonomi, perceraian, dan faktor keturunan menjadi pemicu tertinggi.

“Yang lebih menarik lagi, para pasien ODGJ ini kebanyakan ternyata bukan warga Gresik. Setelah diidentifikasi di rumah sakit, mereka rata-rata dari luar daerah seperti Lamongan,” terangnya.

Para ODGJ tersebut, kata Farid, sering kali berada di fasilitas umum seperti alun-alun. Hal tersebut pun mulai menjadi perhatian bagi dinsos.

Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk melapor jika menemukan pasien ODGJ yang menunjukkan perilaku meresahkan. Warga bisa langsung menghubungi call center. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved