Penulisan Ulang Sejarah Kelahiran Bung Karno di Jombang, Agar Generasi Muda Dapat Informasi Valid

penyempurnaan data tokoh seperti Tan Malaka maupun Soekarno penting karena merupakan figur sentral dalam sejarah Indonesia.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
kolase : Istimewa/Roso Daras
PROKLAMATOR KOTA SANTRI - Peneliti sejarah, Roso Daras mengunjungi rumah masa kecil Bung Karno di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Minggu (15/6/2026). Roso mendukung upaya pemerintah mengkaji ulang penulisan sejarah tentang asal-usul Soekarno. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan untuk merevisi sejarah nasional disambut baik oleh kalangan penulis dan pemerhati sejarah.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam merapikan kembali fakta-fakta yang selama ini masih menyisakan perdebatan, terutama yang berkaitan dengan para tokoh pendiri bangsa.

Salah satu penulis yang aktif meneliti kehidupan Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, Roso Daras menyatakan bahwa revisi sejarah bukan sekadar pembaruan narasi, melainkan juga bentuk penegasan terhadap data dan peristiwa penting yang selama ini simpang siur.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa ada banyak tokoh bangsa yang data kelahirannya masih menjadi bahan perdebatan. Ini tentu perlu diluruskan agar generasi mendatang mendapatkan informasi yang valid,” ucap Roso Daras saat dikonfirmasi, Minggu (15/6).

Ia mencontohkan Tan Malaka, yang hingga kini masih memiliki versi berbeda terkait tahun kelahirannya.

Roso menegaskan, penyempurnaan data tokoh seperti Tan Malaka maupun Soekarno sangat penting karena mereka merupakan figur sentral dalam sejarah Indonesia.

Lebih lanjut, Roso juga mengkritisi minimnya cakupan informasi dalam beberapa literatur sejarah, seperti buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams. 

Menurutnya, bagian-bagian penting dalam kehidupan Soekarno, seperti masa kecil di Ploso dan Sidoarjo, tidak dijelaskan secara detail.

“Kalau menulis tokoh sekelas Bung Karno, idealnya riset harus lebih menyeluruh. Ketidakhadiran cerita tentang fase hidupnya di Jombang adalah kehilangan potongan penting dari perjalanan hidup beliau,” tambahnya.

Pemerintah tengah mempersiapkan proses penulisan ulang sejarah nasional dengan menggandeng para sejarawan dari berbagai latar belakang.

Target penyelesaian proyek ini direncanakan pada Agustus 2025. Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan dokumentasi sejarah yang lebih akurat, inklusif, dan berimbang.

Dengan adanya proyek ini, para akademisi, peneliti, hingga pegiat sejarah lokal diharapkan dapat berkontribusi aktif memberikan masukan berdasarkan temuan-temuan baru maupun dokumen yang selama ini belum terungkap. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved