Ketua PCNU Pamekasan KH Taufik Hasyim Meninggal Kecelakaan di Tol Paspro, Warga Nahdliyin Berduka

SURYA.CO.ID, JEMBER - Warga Nahdiyin berduka atas meninggalnya Ketua PCNU Pamekasan KH Taufik Hasyim bersama istrinya, Amiroh Mawaddah dalam kecelakaan lalu lintas di Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Jawa Timur (Jatim).

Keduanya dimakamkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum Desa Kaliglagah Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Sabtu (14/6/2025) sore.

Berbagai tokoh masyarakat petinggi pengurus Nahdlatul Ulama (NU) turut hadir melayat, serta memakamkan pasangan pengasuh ponpes ini.

Wakil Ketua 1 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, mengungkapkan bahwa sosok almarhum sangat bertanggung jawab dalam mengayomi umat.

"Beliau merupakan tokoh NU yang bertanggung jawab, humble, santun. Dan ajaran pesantren dari pesantren dan NU tercermin dari beliau," ujarnya.

Menurutnya, meskipun harus mengelola ponpes Kecamatan Sumberbaru, Jember, yang bersangkutan juga mampu menjalankan tugas sebagai Ketua PCNU Pamekasan Madura.

"Terbukti setiap minggu, beliau dari Pamekasan ke Jember," kata pria yang akrab disapa Gus Firjaun ini.

Gus Firjaun mengaku terakhir ketemu dengan Kiai Taufik Hasyim, saat melakukan rapat di kantor PWNU Jatim pada 10 Juni 2025.

"Di sana beliau menyampaikan tentang RMI, duduk berdampingan dengan beliau. Makanya saya kaget dengar kabar beliau meninggal dunia," imbuhnya.

Pengasuh Ponpes Talangsari Jember ini, berharap kepergian Ketua PCNU Pamekasan bersama istrinya, diterima di sisi Tuhan Maha Kuasa.

"Mudah-mudahan husnul khotimah, dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil, semoga diberikan ketabahan oleh Allah SWT," ujar Gus Firjaun.

Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait, mengungkapkan sosok Kiai Taufik Hasyim merupakan tokoh yang mampu mengondusifkan suasana pesantren di tengah pesta demokrasi Pemilu 2024 silam.

"Beliau juga telah membantu suasana kondusif, baik itu dalam Pileg, Pilpres ataupun Pilkada 2024," tambahnya.

Gus Fawait mengatakan, Ketua PCNU Pamekasan tersebut mampu menyejukan hati umat, di tengah panasnya situasi pesta demokrasi.

"Artinya beliau tidak hanya mampu memimpin pesantren dan organisasi, tetapi bisa jadi tokoh dan orang tua di Kabupaten Jember," tuturnya.