Tim Geopark Nusantara Temukan Jejak Purbakala di Bojonegoro, Ada Fosil Gigi Hiu Hingga Hutan Purba

Tim Geopark Nusantara Bojonegoro menemukan jejak purbakala berupa fosil gigi hiu

Penulis: Misbahul Munir | Editor: irwan sy
Misbahul Munir/TribunJatim.com
JEJAK PURBAKALA - Kunjungan lapangan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) menemukan kekayaan bersejarah yang semakin memperkuat posisi Bojonegoro sebagai kawasan geologi penting di Indonesia. Dalam ekspedisi revalidasi di empat kecamatan (Sugihwaras, Temayang, Bubulan, dan Sekar), Tim Geopark Nusantara Bojonegoro menemukan jejak purbakala berupa fosil gigi hiu yang tersimpan di geosite setempat, kamis (12/6/2025) kemarin. 

SURYA.co.id, BOJONEGORO — Kunjungan lapangan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) menemukan kekayaan bersejarah yang semakin memperkuat posisi Bojonegoro sebagai kawasan geologi penting di Indonesia.

Dalam ekspedisi revalidasi di empat kecamatan (Sugihwaras, Temayang, Bubulan, dan Sekar), Tim Geopark Nusantara Bojonegoro menemukan jejak purbakala berupa fosil gigi hiu yang tersimpan di geosite setempat, kamis (12/6/2025) kemarin.

Tim VGN tidak hanya mengamati lanskap, namun juga mendokumentasikan bagaimana masyarakat menjaga warisan geologis dan budaya mereka.

Salah satu temuan paling mencolok ada di Geosite Gigi Hiu di Desa Jono, Kecamatan Temayang.

Di tempat ini, teridentifikasi sisa-sisa fosil hewan laut purba yang mengindikasikan bahwa wilayah Bojonegoro bagian selatan dulunya merupakan dasar laut jutaan tahun silam.

“Kami menemukan indikasi kuat keberadaan fosil gigi hiu yang sangat potensial menjadi ikon geopark ini. Ini bukan hanya bernilai ilmiah, tapi juga bisa dikembangkan secara ekonomi melalui desain batik khas bermotif purbakala,” ungkap anggota Tim VGN Meliawati. 

Meliawati menyarankan agar motif batik Bojonegoro yang saat ini dominan dengan flora dan ikon daerah, dapat memperluas tema ke fosil-fosil purba yang ditemukan,

"Ini sebagai bentuk pelestarian sekaligus promosi geopark yang kreatif dan khas," sambungnya.

Sementara itu, di titik Geosite Kedung Lanthung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras.

Tim VGN menemukan lanskap aliran purba dengan potensi edukatif tinggi untuk ilmu geologi dan hidrologi.

Selanjutnya, tim menyambangi Culturesite Bathik di Desa Jono yang menjadi pusat UMKM batik Bojonegoro.

Di sinilah perpaduan antara budaya dan geologi mulai terasa.

Dari tangan-tangan terampil warga, batik bukan hanya soal seni, tapi juga catatan sejarah bumi.

Dari Temayang, tim bergerak ke Hutan Jati Bubulan, yang menjadi titik ketiga.

Di lokasi ini menjadi saksi biodiversitas hutan tropis kering di Jawa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved