Tekan Angka Pengangguran, DPRD Ajak Pemkab Gresik Tingkatkan PAD Dengan Manfaatkan Aset Daerah

Ditambahkan anggota DPRD Gresik, Yuyun Wahyudi, bahwa aset perusahaan yang mangkrak dan tidak dikelola bisa dikembangkan menjadi usaha

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono (sugiyono)
DIALOG PENGANGGURAN - Dialog Publik yang diadakan Komunitas Wartawan Gresik bersama DPRD Gresik di GNI, Jalan Pahlawan, Gresik, Jumat (13/6/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – DPRD Gresik mendorong pemda untuk melakukan terobosan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satu upayanya yaitu mengoptimalkan aset daerah.   

Hal tersebut disampaikan beberapa jajaran pimpinan DPRD Kabupaten Gresik. Di antaranya Ketua DPRD Gresik, M Syahrul Munir. 

Menurutnya, banyak aset Pemkab Gresik dan perusahaan di Gresik yang belum maksimal dikelola dan terkesan terbengkalai. Sebab dibiarkan tanpa ada perawatan dan dipenuhi rumput ilalang. 

“Pemda tidak bisa hanya mengandalkan pajak dan retribusi sebagai sumber PAD. Ada salah satu peluang yaitu aset-aset daerah yang belum tergarap. Itu bisa menjadi sumber pemasukan yang menjanjikan. Ini hasilnya bisa melampaui kontribusi PAD sektor pajak dan retribusi lainnya,” kata Syahrul Munir, di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jumat (13/6/2025). 

Dialog publik bertema ‘Memaksimalkan Investasi untuk Meningkatkan PAD dan Menekan Angka Pengangguran, yang digelar KWG berkolaborasi dengan DPRD Gresik.

Wakil Ketua DPRD Gresik, Achmad Nurhamim juga mengingat bahwa Pemkab Gresik bersama DPRD Gresik pernah memikirkan pedagang liar di sekitar Pasar Baru Gresik, Jalan Gubernur Suryo yang diharapkan membangun sentral ekonomi berupa pasar krempyeng.

“Ketika aset dikelola dengan baik, bukan hanya PAD yang meningkat, tetapi juga membuka peluang kerja. Ini memberi dampak bagi ekonomi daerah dan mengurangi pengangguran,” kata Nurhamim. 

Ditambahkan anggota DPRD Gresik, Yuyun Wahyudi, bahwa aset perusahaan yang mangkrak dan tidak dikelola bisa dikembangkan menjadi usaha. Sehingga, bisa menciptakan lapangan kerja dan menciptakan pengusaha asal Gresik.

“Sebetulnya dulu pernah dilakukan komunikasi dengan PT Semen Gresik. Bahwa lahan disewa selama 30 tahun. Namun, pengusaha meminta 50 Tahun. Artinya, ada komunikasi yang baik untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif untuk meningkatkan PAD,” kata Yuyun.

Sedangkan otensi PAD di Pulau Bawean disampaikan Wakil Ketua DPRD Gresik, Lutfi Dhawam. Ia mengatakan, Pulau Bawean bisa maksimal mendatangkan wisatawan jika jadwal penerbangan pesawat udara ditambah di akhir pekan yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu. 

“Wisatawan bisa berkunjung ke Bawean berangkat Jumat sore. Kemudian hari Sabtu dan Minggu berlibur dan pulang hari Minggu. Jelas akan menambah PAD dari sektor pariwisata,” kata Lutfi.

Sementara, Plt Bupati Gresik, Asluchul Alif mengatakan, pemda saat ini juga mengupayakan peningkatan PAD dari sektor bagi hasil pengeboran migas di wilayah Kecamatan Ujungpangkah. 

“Kami terus berupaya meningkatkan pendapatan daerah, termasuk dari sektor migas. Ini sedang kami perjuangkan,” kata Alif. 

Selain itu, Pemkab Gresik melalui Dinas Tenaga Kerja juga melakukan mini job fair untuk menjaring lowongan kerja khusus warga Gresik

Sebab selama ini, investor yang masuk di Gresik adalah perusahaan yang padat modal, bukan padat karya. Seperti PT Freeport Indonesia. Sehingga, perusahaan harus memprioritaskan warga Gresik.   

“Pemkab Gresik juga membuat pelatihan kerja bari pemuda gresik yang tidak mampu. Untuk meningkatkan keterampilan dan mengentas kemiskinan,” pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved