Lepas Tim Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025, BI Jatim: Jadi Pendorong Stabilitasi Harga Pangan
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (BI Jatim) menggelar kegiatan Jelajah UMKM dan Pesantren 2025.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (BI Jatim) menggelar kegiatan Jelajah UMKM dan Pesantren 2025.
Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dalam pengendalian inflasi.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, M Noor Nugroho, menjelaskan, kegiatan ini menjadi media strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, pelaku UMKM, pesantren, hingga komunitas tani lokal.
“Melalui kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025, kami ingin memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi daerah. Ini juga menjadi wujud komitmen Bank Indonesia untuk mendorong kemandirian ekonomi melalui ekosistem klaster pangan yang berdaya saing dan berkelanjutan,” kata Noor Nugroho, dalam ceremony pelepasan tim jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025 yang digelar di Museum De Javasche Bank, Jalan Garuda, Surabaya, Rabu (11/6/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 11 hingga 15 Juni 2025, dengan fokus pada klaster pangan unggulan yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur.
Program ini merupakan bagian dari komitmen BI untuk mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya melalui penguatan kapasitas UMKM dan kemandirian ekonomi pesantren.
Secara khusus, kegiatan ini menyasar empat lokasi strategis yang menjadi tulang punggung produksi pangan daerah.
Pertama, gabungan Kelompok Tani Aneka Makmur di Dusun Kebonrejo, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri – dengan komoditas utama cabai.
Kedua, kelompok Tani Sumber Makmur 1 di Desa Miru, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan – dengan fokus pada produksi beras.
Ketiga, kelompok Tani Harapan Jaya 1 di Desa Watuwungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, yang mengembangkan komoditas bawang merah.
Keempat, Pondok Pesantren Al Amin Prenduan Sumenep, Desa Pragaan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, yang membina klaster ayam petelur.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Joko Irianto MSi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Bank Indonesia yang dinilai tepat sasaran dan berdampak langsung pada penguatan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini sangat sejalan dengan upaya pengendalian inflasi daerah dan pemberdayaan ekonomi lokal. Kami mengapresiasi sinergi yang dibangun Bank Indonesia bersama para pelaku UMKM dan pondok pesantren, serta berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Jawa Timur,” ungkap Joko.
Kegiatan lapangan ini juga membuka ruang dialog langsung antara pelaku usaha, petani, dan pengasuh pondok pesantren dengan perwakilan BI, guna menyerap aspirasi sekaligus merumuskan strategi pengembangan klaster pangan yang adaptif terhadap tantangan perubahan iklim, fluktuasi harga, serta dinamika pasar.
Melalui Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025, BI Jatim berharap dapat memperkuat peran UMKM dan pesantren sebagai pilar penting dalam mewujudkan ketahanan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
| JCI East Java dan HIPMI Surabaya Kolaborasi Lakukan Pendampingan dan Mentoring untuk Kembangkan UMKM |
|
|---|
| Kronologi Bocah Perempuan di Pekanbaru Diserang Kawanan Gajah Liar |
|
|---|
| Daftar Lengkap Bansos yang Cair Bulan November 2025, Akan Dapat BLT Kesra Senilai Rp 900 Ribu |
|
|---|
| Resmikan Pabrik Baru LG di Bekasi, LG Electronics: Perkuat Kapasitas Produksi AC |
|
|---|
| Polda Jatim dan Pertamina Sidak SPBU Surabaya, Dugaan Pertalite Bermasalah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/JELAJAH-UMKM-Prosesi-pemberangkatan-Media-pada-jelajah-UMKM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.