Covid-19 di Luar Negeri Tidak Berdampak Kematian, Masyarakat Tulungagung Diimbau Tidak Resah

Materi yang disampaikan seperti mengaktifkan kembali cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, mengenakan masker

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
MASIH ZERO KASUS - Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani meminta masyarakat tidak resah dengan isu merebaknya kembali Covid-19. 


SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung meminta masyarakat tidak perlu resah dengan isu merebaknya kembali Virus Corona atau yang lebih dikenal dengan Covid-19.

Alasannya, sampai saat ini tidak ada kasus yang ditemukan di Jawa Timur. Selain itu dari kasus yang terjadi di luar negeri tidak sampai menimbulkan fatalitas (kematian). 

Menurut Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, pihaknya telah menerima Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan terkait Covid-19 ini. 

“Kami juga sudah membuat edaran ke semua Faskes (fasilitas kesehatan). Isinya sebatas imbauan saja,”  jelas Desi, Kamis (12/6/2025).

Sebagai antisipasi, Dinkes mulai melakukan upaya promotif pencegahan, utamanya sosialisasi melalui media sosial. 

Materi yang disampaikan seperti mengaktifkan kembali cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, mengenakan masker saat sakit atau di Faskes. 

Para tenaga kesehatan juga menegakkan prosedur standar pelindung diri. “Jika dokter merasa perlu menegakkan diagnosa Covid-19, baru dilakukan tes. Tetapi tidak seperti dulu, setiap yang akan operasi wajib swab test,” ungkap Desi.

Dari informasi yang didapat Dinkes, gejala Covid-19 yang baru berbeda dengan versi sebelumnya.  Jika sebelumnya dominan batuk dan pilek, kasus terbaru lebih dominan sakit di persendian.

Ditanya soal vaksin yang sudah diterima warga saat pandemi, Desi mengaku mencermati jenis virusnya. Jika jenis virus yang sama, maka vaksin yang sebelumnya masih bisa memberikan kekebalan. 

Pemerintah secara resmi telah menghentikan program vaksinasi Covid-19 sejak Januari 2024. “Karena sudah bukan program pemerintah, maka masyarakat yang ingin vaksin Covid-19 harus membayar secara mandiri,” ujar Desi.

Masyarakat yang ingin vaksin Covid-19, bisa mengakses di RS Bhayangkara Tulungagung.  Namun Desi sekali lagi menegaskan, biaya ditanggung sendiri oleh warga dan tidak bisa ditanggung BPJS Kesehatan juga.

Sebenarnya Dinkes juga ada target vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan. “Tetapi sampai saat ini kami sudah tidak punya vaksin lagi. Jadi programnya ada, tetapi barangnya kami tidak punya,” katanya.  *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved