Tim Verifikasi Geopark Nasional Tinjau 16 Geosite Bojonegoro, Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi

Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) hadir di Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan proses revalidasi

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Misbahul Munir
GEOPARK BOJONEGORO - Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) kunjungi di Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan proses revalidasi sebagai bagian dari langkah menuju penetapan UNESCO Global Geopark (UGGp). 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro makin serius mengangkat Geopark Bojonegoro ke kancah dunia.

Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) hadir di Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan proses revalidasi sebagai bagian dari langkah menuju penetapan UNESCO Global Geopark (UGGp).

Kunjungan resmi ini disambut langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dan Wakil Bupati Nurul Azizah di Rumah Dinas Bupati.

Dalam penyambutan tersebut, seluruh anggota Tim VGN dikenakan udeng obor sewu, penutup kepala khas Bojonegoro yang mencerminkan identitas lokal dan biasa digunakan ASN setiap hari Rabu.

Tim VGN akan berada di Bojonegoro hingga Sabtu (14/6/2025), meninjau langsung 16 geosite, 3 biosite, dan 8 cultural site yang tersebar di berbagai wilayah Bojonegoro.

Tim juga akan melakukan observasi dan evaluasi mendalam guna memastikan Geopark Bojonegoro masih memenuhi standar nasional, sekaligus berpotensi naik kelas ke tingkat global.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengemukakan bahwa sejak ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada 2017, Bojonegoro telah secara konsisten mengembangkan kawasan ini melalui kolaborasi lintas sektor dan pelibatan aktif masyarakat.

"Geopark Bojonegoro bukan sekadar kawasan wisata, tetapi juga pusat edukasi dan konservasi. Kami menjadikannya sebagai penggerak ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat dan warisan budaya,” ujar Wahono, dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025). 

Mas Wahono sapaan akrabnya juga menambahkan, Geopark Bojonegoro memiliki daya tarik geologis seperti struktur antiklin yang unik, serta kekayaan budaya lokal seperti Kampung Samin dan kesenian tradisional Thengul.

Dia pun berharap tahapan proses validasi ini dapat menjadi pijakan penting dalam memperoleh rekomendasi dari UNESCO.

“Kami siap menerima masukan dari tim VGN demi pengelolaan geopark yang berkelanjutan dan partisipatif, menuju Bojonegoro yang Bahagia, Makmur dan Membanggakan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Asesor Geopark Nasional Hanang Samodra, menjelaskan bahwa kehadiran tim di Bojonegoro merupakan bagian dari misi revalidasi nasional yang ketat, dengan standar penilaian mendekati kriteria UNESCO.

"Kami ingin memastikan bahwa Geopark Bojonegoro tetap konsisten dengan prinsip geopark yang sesungguhnya. Observasi langsung dan data di lapangan akan menjadi dasar penilaian. Validasi ini penting, bukan hanya untuk tingkat nasional, tetapi juga membuka peluang pengakuan internasional," jelasnya.

General Manager Geopark Bojonegoro yang juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah, Kusnandaka Tjatur Prasetijo, memaparkan Geopark Bojonegoro merupakan satu-satunya di Indonesia yang mengusung tema petroleum dan gas sebagai kekuatan utama.

Wilayah geopark ini secara administratif mencakup seluruh Kabupaten Bojonegoro, dengan geosite unggulan seperti Petroleum Wonocolo, Kayangan Api, Kedung Lantung, dan struktur Antiklin. 

Biosite andalan meliputi Agrowisata Belimbing, Penangkaran Rusa Malo, dan kawasan hutan jati. Sedangkan untuk cultural site, Bojonegoro menonjolkan Kampung Samin, Wayang Thengul, dan Tari Tayub.

“Sebagai pusat informasi, kami juga telah membangun Gedung Pusat Informasi Geologi (PIG) yang menjadi ikon edukatif Geopark Bojonegoro,” ungkap Kusnandaka.

Dalam rangka memperluas promosi dan edukasi publik, pihaknya juga akan menggelar Festival Geopark Bojonegoro pada akhir Juni serta Bojonegoro Wastra Batik Festival pada 18–21 Juni mendatang.

Sekedar diketahui, hadir dalam acara penyambutan antara lain perwakilan dari Kementerian ESDM, Kementerian PPN/Bappenas, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Forum Geopark Jawa Timur, jajaran OPD Kabupaten Bojonegoro, serta pengelola Geopark Bojonegoro.

Kunjungan Tim VGN ini menjadi babak penting dalam perjalanan Geopark Bojonegoro menuju pengakuan dunia. 

Semangat kolaborasi lintas sektor dan penguatan identitas lokal menjadi fondasi utama dalam menggapai status UNESCO Global Geopark, membawa nama Bojonegoro ke panggung global sebagai pusat geowisata dan pelestarian warisan bumi.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved