Menteri Pertanian Amran Sulaiman Siap Dorong Deregulasi untuk Pacu Swasembada Gula Nasional

"Alhamdulillah, dari target tersebut kita berhasil menghadirkan 10.300 hektare. Ini bukti nyata komitmen kami," tegas Mahmudi.

Dia juga mengungkapkan rencana jangka menengah SGN.

Tahun depan, SGN menargetkan produksi sebesar 4 juta ton, dan tahun berikutnya 5 juta ton.

Untuk mencapai target ini, SGN telah memetakan beberapa strategi utama.

Pertama, perbaikan produktivitas. SGN akan mengubah komposisi lahan tebu dengan minimal 86 persen lahan produktif dan peningkatan kualitas varietas tebu.

Kedua, peningkatan rendemen. Mahmudi menyebut bahwa optimalisasi varietas dan proses pematangan menjadi kunci agar rendemen bisa mencapai standar ideal.

"Ketiga, perbaikan infrastruktur karyawan. SGN telah mengalokasikan Rp25 miliar untuk memperbaiki 799 unit rumah karyawan. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan tenaga kerja," bebernya.

Keempat, ketersediaan bibit. Saat ini kebutuhan bibit tebu mencapai 1,25 juta hingga 1,5 juta bibit.

Kelima, permodalan dan relaksasi bunga KUR.

"Kami mengusulkan relaksasi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 6 persen menjadi 3 persen. Membutuhkan tambahan dana sekitar Rp 250 miliar," sebut Mahmudi.

Untuk perluasan lahan, saat ini SGN telah mengidentifikasi 35.000 hektare lahan potensial, namun 8.500 hektare di antaranya belum dapat dieksekusi karena kendala regulasi dan biaya.

Mahmudi menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan swasembada gula nasional.

“Perusahaan ini milik kita semua. Ini amanah yang harus kita jalankan dengan kerja keras, kerja cerdas, dan penuh integritas,” pungkasnya.