Ungkap Target Swasembada Gula di Lumajang, Mentan RI Ungkap Peluang Mengimpor Bibit Tebu dari India

produktivitas gula pada masa kolonial Belanda bisa melimpah serta menjadi produsen gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Deddy Humana
surya/erwin wicaksono
SWASEMBADA GULA - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (tengah) bersama para pejabat Pemkab Lumajang saat berbincang dengan buruh tebang tebu di perkebunan gula di lahan Afdeling Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, Selasa (10/6/2025). 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Amran Sulaiman menyoroti produksi gula di Indonesia yang belum bisa menyamai produktivitas saat masa kolonial Belanda. 

Menurut Amran, produktivitas gula pada masa kolonial Belanda bisa melimpah serta menjadi produsen gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba. Capaian tersebut terjadi pada medio 1930-an.

"Di zaman kolonial Belanda saja produksi gula bisa 14 ton per hektare, sekarang produksi nasional turun 4 ton per hektare, ini ada apa?" terang Amran usai meninjau perkebunan tebu di lahan Afdeling Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Selasa (10/6/2025). 

Amran menambahkan saat ini pihaknya tengah fokus meningkatkan produksi gula konsumsi. "Ke depan juga ditingkatkan menjadi gula industri, artinya tak hanya buat konsumsi saja melainkan juga bio ethanol," jelas Amran. 

Guna mencapai swasembada gula, Amran mengungkapkan rencana mengimpor bibit tebu unggul dari India yang disebut memiliki produktivitas gula yang baik. "Nanti kita diskusi tetapi tidak hanya India, yang jelas negara dengan bibit tebu bagus seperti Brasil," ujar Amran. 

Di sisi lain, target produksi gula konsumsi nasional tahun 2025 adalah 2,59 juta ton.  Produksi gula konsumsi ini diharapkan dapat mencapai puncak panen di bulan Agustus. 

Pemerintah juga menargetkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2028. Amran yakin hal tersebut dapat tercapai. "Kita bisa mencapai swasembada gula tetapi harus kerja keras," jelasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved