Waspada Penipuan Bermodus Kos-kosan Murah di Surabaya, Sasar Calon Mahasiswa Baru

Momentum penerimaan mahasiswa baru dimanfaatkan oknum untuk penipuan bermodus kos-kosan murah di Surabaya. 

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
PENIPUAN KOS-KOSAN MURAH - Agusti, Kepala Satpam di Perumahan Dharmahusada Mas, Surabaya, menunjukkan tanah kosong yang kerap dicatut pelaku penipuan bermodus kos-kosan murah, Selasa (3/5/2025). Warga berharap polisi segera menangkap pelaku. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Momentum penerimaan mahasiswa baru dimanfaatkan oknum untuk penipuan bermodus kos-kosan murah di Surabaya

Mereka menawarkan kamar kos murah di media sosial (medsos), lalu meminta korban transfer uang muka sebelum survei.

Ujung-ujungnya, pelaku menghilang dengan cara memblokir nomor korban usai menerima dana.

Agusti, Kepala Satpam di Perumahan Dharmahusada Mas, Surabaya, mengaku sudah sangat geram. 

Ia sering mendapati orang datang ingin melihat kos-kosan di Dharmahusada Mas IV Blok BC-02 No 18. 

Padahal, alamat tersebut hingga sekarang masih berupa tanah.

"Baru kemarin ada 5 orang datang, hari sebelumnya juga ada. Sebagian ada yang sudah terlanjur transfer, ada yang masih survei," ungkap Agusti pada Selasa (3/6/2025) kemarin.

Menurutnya, rata-rata korban yang pernah ditemui masuk perangkap penipu, karena tertarik dengan iklan kos murah berupa video di TikTok. 

Harga Rp 800 ribu atau Rp 1 juta sudah dapat menyewa kamar mewah. Fasilitas yang ditawarkan biasanya di tersedia kasur, kamar mandi dalam. Di samping itu dekat dengan kampus.

Iming-iming ini membuat kebanyakan korban adalah kalangan mahasiswa baru.

Memang, alamat yang dicantumkan di Kecamatan Mulyorejo itu dekat dengan kampus negeri ternama yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Unair kampus C. 

"Di sini memang ada kos-kosan tapi tidak ada yang pasaran harga Rp 1 juta, paling murah Rp 2 juta," imbuh Agusti.

Satpam yang sudah bekerja selama 12 tahun itu, mengaku mulai mengetahui lingkungannya dicatut penipuan kos-kosan sejak awal tahun 2025. 

Korban kebanyakan perempuan. Biasanya korban bisa tertipu kirim uang karena penipu menyebut tinggal 1 kamar. Sementara si pencari kos sudah kesulitan cari kos.

"Mungkin kalau perempuan malas ngecek dulu ke lokasi," tandasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved