Pemkab Gresik Fokus Tangani Banjir Kali Lamong, Didukung Pemprov Jatim Tambah Kolam Retarding Basin

Upaya penanganan banjir Kali Lamong di Kabupaten Gresik, terus menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa/Plt Bupati Gresik dr Asluchul Alif untuk SURYA.CO.ID
BANJIR KALI LAMONG - Plt Bupati Gresik dr Asluchul Alif berkoordinasi dengan Plt Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak untuk penanganan banjir Kali Lamong di rumah dinasnya di Surabaya pada Senin (3/6/2025) malam. Tahun 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Gresik kembali melanjutkan pembangunan kolam retarding basin kedua. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Upaya penanganan banjir Kali Lamong di Kabupaten Gresik, terus menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur (Jatim). 

Plt Bupati Gresik, dr Asluchul Alif, menunjukkan komitmen tinggi dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut, terutama saat musim hujan.

Kali Lamong yang membentang sepanjang 58 kilometer (km) telah melalui berbagai tahap penanganan. 

Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan, adalah normalisasi sungai sepanjang 48 km menggunakan dana APBD murni, serta pembangunan kolam retensi di Kecamatan Cerme.

Tak hanya itu, dukungan dari pemerintah pusat juga terus bergulir melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, yang telah membangun tanggul parapet. 

Pada tahun 2021, dibangun parapet sepanjang 1,5 km, dilanjutkan pada tahun 2022 sepanjang 400 meter, dan pada tahun 2024 kembali ditambah 400 meter.

Namun, untuk menangani banjir Kali Lamong secara menyeluruh, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat. 

Oleh karena itu, Plt Bupati Gresik dr Asluchul Alif melakukan koordinasi langsung dengan Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di rumah dinasnya di Surabaya, didampingi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) serta Bappeda Gresik.

"Penanganan banjir Kali Lamong, dengan menambah pembangunan kolam retarding basin. Pemkab Gresik melakukan pembebasan lahan dan alhamdulillah Pemprov Jawa Timur untuk pembuatan kolamnya," ucap Alif, sapaan akrabnya, Selasa (3/6/2025).

Kolam retarding basin atau kolam retensi, adalah salah satu strategi efektif untuk menanggulangi banjir akibat luapan air Kali Lamong. 

Kolam ini, berfungsi sebagai penampung sementara air sungai saat debit meningkat, sehingga mampu mengurangi risiko banjir di area sekitarnya.

Saat ini, Pemkab Gresik telah menyelesaikan pembangunan kolam retensi di Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, dengan luas sekitar 9 hektare. Kolam ini telah mulai beroperasi dan dilengkapi dengan pintu air masuk (inlet) serta pintu keluar (outlet) untuk mengatur sirkulasi aliran air.

Tahun 2025 ini, Pemkab Gresik kembali melanjutkan pembangunan kolam retarding basin kedua yang akan berlokasi di Desa Cermen, Kecamatan Kedamean.

"Tahun ini, dan insya Allah, kami akan bikin waduk atau retarding basin lagi di Kedamean, di Desa Cermen. Itu akan kami bikin kurang lebih 10 hektare," tambah Alif.

Di sisi lain, proses pengerukan Kali Lamong terus berlanjut. Tanah hasil pengerukan dimanfaatkan untuk pembangunan tanggul. Hingga saat ini, progres pengerukan sudah mencapai 78 persen, dengan panjang Kali Lamong yang telah dikeruk mencapai 44,58 km dan anak sungainya sepanjang 141,43 km.

Untuk bulan ini, kegiatan pengerukan difokuskan di wilayah Kecamatan Menganti dan Benjeng, sebagai bagian dari langkah strategis mengurangi risiko banjir dan mendukung infrastruktur pengendalian air di Gresik. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved