100 Hari Tidak Cukup Menepis Bau Sampah, Bupati-Wabup Bangkalan Juga Dipusingkan Begal-Pengangguran
Yang paling 'menyengat' adalah permasalahan sampah di Bangkalan yang seakan tidak pernah berujung dalam enam tahun terakhir.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Selama 100 hari pertama bekerja, para kepala daerah di Jatim mendapat penilaian dari masyarakat dan pemerhati kebijakan publik.
Tidak ketinggalan Bupati-Wabup Bangkalan, Lukman Hakim-Moch Fauzan Ja’far yang menuai kritik dari kalangan mahasiswa atas tiga persoalan besar di awal kepemimpinannya di daerah.
Tiga persoalan itu adalah sampah, begal dan pengangguran. Karena itu mahasiswa dari BEM UTM (Universitas Trunojoyo Madura) Bangkalan menggelar aksi di halaman Pemkab Bangkalan, Selasa (3/6/2025), untuk mendesak keseriusan duet kepala daerah atas persoalan di atas.
Yang paling 'menyengat' adalah permasalahan sampah di Bangkalan yang seakan tidak pernah berujung dalam enam tahun terakhir.
Tidak terkoordinirnya pengelolaan sampah menjadi salah satu materi dalam aksi bertema 'Evaluasi 100 Hari Kinerja Bupati-Wakil Bupati Bangkalan, Lukman Hakim-Moch Fauzan Ja’far.
Pada akhir Juli 2023 silam, judul pemberitaan 'Kota Bangkalan Dikepung Sampah' mewarnai media massa akibat menggunungnya sampah di sejumlah titik yang tidak terangkut.
Salah satunya di Rumah Daur Ulang (RDU), Jalan Letnan Sunarto, Jalan RA Kartini, Kelurahan Pangeranan. Tumpukan sampah meluber hingga menutupi sepertiga jalan raya, bahkan saat itu sejumlah kontainer tampak berjejer dipenuhi sampah.
Akses tersebut sempat ditutup untuk sementara, bahkan seorang petugas angkut sampah khusus rumah tangga di Jalan Pertempuran ditolak saat hendak menaruh sampah di RDU itu.
Tumpukan sampah saat ini juga menebar aroma tidak sedap di Jalan Raya Desa Telang, Kecamatan Kamal yang menjadi jalur poros mahasiswa menuju kampus UTM. Kondisi itulah yang kemudian mendorong mahasiswa menggelar aksi di halaman pemda.
“Kami bergerak atas aspirasi seluruh mahasiswa UTM, kami resah akan kebijakan-kebijakan yang ada di Kabupaten Bangkalan beserta permasalahannya. Khususnya di kawasan UTM, banyak mahasiswa mengeluh sampah yang tidak terkoordinir dan terus menumpuk,” tegas Presma UTM, Moh Fauzi di sela aksi.
Seperti diketahui, persoalan sampah di Bangkalan berawal setelah warga menutup satu-satunya TPA di Desa Buluh, Kecamatan Socah pada 21 Februari 2020 silam.
Penutup dilakukan karena Pemkab Bangkalan dinilai tidak serius dalam upaya mengelola sampah. Sehingga tumpukan sampah menebar bau dan mencemari sumber mata air sekitar.
Keberadaan TPS 3R (Tempat Pembuangan Sementara Reduce, Reuse, Recycle) yang digaungkan DLH Bangkalan tidak sebanding dengan semakin tingginya produksi sampah setiap tahunnya. Hingga 2021, produksi sampah di Bangkalan telah menyentuh 60 ton per hari.
Sejak saat itu, DLH Bangkalan berpindah-pindah membuang sampah dengan sistem sewa. Seperti halnya di Desa Bunajih, Kecamatan Labang di mana TPA disewa nilai kontrak Rp 400 juta per tahun hingga Maret 2022.
Begitu masa sewa berakhir, DLH Bangkalan harus angkat kaki dan berpindah-pindah menempatkan sampah. Seperti halnya di kawasan Wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah.
Setelah berjalan sekitar dua pekan, warga kemudian menolak dengan cara menghadang laju truk sampah menuju Bukit Jaddih pada 27 Juli 2023 silam.
Setelah itu, tempat pembuangan sampah DLH kembali berpindah-pindah dan mendapatkan penolakan warga. Mulai dari Kecamatan Kwanyar, Tanjung Bumi, Arosbaya, hingga yang terbaru di Kecamatan Klampis.
Pada pekan kelima Januari 2025, DLH hampir selama tiga hari berjibaku membersihkan sampah dari pekarangan rumah, sawah, dan kebun cabai dan agung milik warga Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi.
Sampah yang ‘berenang’ akibat luapan air sungai akibat derasnya air hujan itu tentu bukan hanya mengganggu pemandangan. Namun juga bau tidak sedap yang seakan merontokkan bulu hidung masyarakat terdampak.
Terbaru, video penghadangan truk sampah oleh warga di Bangkalan kembali beredar luas di media sosial (medsos) pada 19 April 2025 malam.
Dalam video itu, warga yang mayoritas kaum emak-emak menyoraki truk sampah. Keterangan dalam video disebutkan lokasi kerumunan warga itu di Dusun Debeng, Desa Bulung dan Desa Bragang, Kecamatan Klampis. “Sampah yang menumpuk di kawasan UTM saat ini ‘semerbak’ menyengat hidung,” ungkap Fauzi.
Selain persoalan sampah, jaminan keamanan dan kenyamanan bagi mahasiswa di kawasan kampus UTM juga menjadi tuntutan atas maraknya aksi pencurian maupun begal motor.
Berdasarkan kajian BEM UTM, faktor ekonomi sebagai dampak minimnya lapangan pekerjaan menjadi salah satu yang mendorong aksi begal maupun pencurian sepeda motor di Bangkalan.
“Teman-teman resah, apalagi sekarang momen penerimaan mahasiswa baru. Ada mahasiswa baru yang diterima melalui jalur UTBK SNBP mengundurkan diri karena ada begal. Mereka lebih baik kuliah di luar Madura karena takut dibegal,” paparnya.
BEM UTM juga menyoroti belum juga terpecahkannya masalah genangan air di akses jalan yang menjadi jalur utama mahasiswa menuju kampus UTM. Permasalah genangan air disebut Fauzi telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Kasihan teman-teman mahasiswa ketika hujan, sudah berpakaian rapi dari rumah kos terapi mereka harus melepas sepatu seperti anak-anak SD di pedesaan,” pungkasnya. *****
100 Hari Kerja
evaluasi kerja Bupati Bangkalan
Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
UTM demo kerja Bupati Bangkalan
Bupati Bangkalan Lukman Hakim
Wabup Bangkalan Moch Fauzan Jafar
persoalan sampah di Bangkalan
sampah tak selesai dalam 100 hari
pengangguran pemicu kejahatan
begal di Bangkalan
BEM UTM
Bangkalan
Bangkalan Jadi Percontohan Pendataan Lahan Digital, Pertajam Ketepatan Kebutuhan Pupuk Untuk Petani |
![]() |
---|
Puji Kesigapan RSUD Syamrabu Bangkalan Tangani Pasien Campak, Deputi Kemenko : KLB Cukup di Sumenep |
![]() |
---|
Kemenag Banyak Penyelewengan, Bos Travel Bangkalan Yakin KHU Fokus Layani Haji Secara Transparan |
![]() |
---|
Bupati Bangkalan Warning Perusahaan Besar Agar Rekrut Tenaga Lokal, BLK Juga Wajib Naik Level |
![]() |
---|
Belum Ada Transisi Layanan Haji ke Kementrian Haji dan Umrah, Kemenag Bangkalan Jamin Data CJH Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.