Tahun 2025 Ini, Belum Ada Penerimaan Siswa Sekolah Rakyat di Tulungagung
Sekolah Rakyat yang dicanangkan Kementerian Sosial RI belum bisa dijalankan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, di tahun 2025 ini.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Sekolah Rakyat yang dicanangkan Kementerian Sosial (Kemensos) RI belum bisa dijalankan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) di tahun 2025 ini.
Belum ada penerimaan siswa yang akan dimasukkan ke dalam Sekolah Rakyat pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung, Wahiyd Masrur.
Baca juga: Lahan Sekolah Rakyat di Tulungagung Belum Disetujui Pusat, Ini Penyebabnya
“Tahun ajaran baru ini belum bisa dimulai. Kami belum ada perintah untuk rekrutmen penyelenggara Sekolah Rakyat dan guru pendamping,” ujar Wahiyd, Kamis (29/5/2025).
Rencananya, akan ada 8 rombongan belajar (Rombel) SMP dan 8 Rombel setingkat SMA.
Setiap Rombel berisi 25 orang, sehingga setiap tingkatan 200 orang.
Sejumlah daerah memulai dengan menitipkan para siswa Sekolah Rakyat ke sekolah lain.
Namun, untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung tidak melakukan langkah serupa.
“Kami lebih menekankan biar programnya berjalan dulu. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait data calon siswa,” sambung Wahiyd.
Para calon siswa ini, ada dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN), peralihan dari DTKS.
Setiap calon siswa juga sudah terpantau, tinggal proses rekrutmen saja.
Sebab meski jumlah mereka banyak, masih ada syarat persetujuan orang tua untuk diasramakan.
“Data Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan terhubung. Data yang layak dapat program ini sudah ada semua,” tegasnya.
Sekolah Rakyat diperuntukkan pada siswa dari keluarga miskin ekstrem.
Mereka akan dimasukkan dalam sekolah dengan sistem asrama dengan fasilitas lengkap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.