Dindik Surabaya akan Masukkan Game Mobile Legends dalam Ekstrakurikuler

 Salah satu game strategi populer di kalangan muda, mobile legends (ML) akan diadopsi sebagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah di Surabaya

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Nuraini Faiq
E-SPORTS - Foto Ilustrasi game Mobile Legends. Salah satu game strategi populer di kalangan muda, mobile legends (ML) akan diadopsi sebagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah di Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Salah satu game strategi populer di kalangan muda, mobile legends (ML) akan diadopsi sebagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah di Surabaya.

Bahkan kota ini sudah menyiapkan guru sebagai pelatih dan pendamping untuk mengerjakan permainan online ini

Seperti e-sport,  mobile legends ini akan dimasukkan dalam ekstrakurikuler pendidikan jenjang SD dan SMP. 

"Menyesuaikan arah pendidikan dengan mengikuti minat dan kegiatan digital anak sekarang," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Yusuf Masruh, Rabu (28/5/2025).

Sebuah keniscayaan jika arah pendidikan tidak menyesuaikan kecenderungan dan kebutuhan di era digital. Termasuk game dan play station yang masuk dalam e-sport.

Game semacam ini dibutuhkan latihan, ketrampilan, dan strategi seperti olahraga konvensional. Pada kenyataannya, game-game semacam ini dari waktu ke waktu makin diminati.

Kepala Dindik Yusuf Masruh menyebut bahwa hobi bermain game yang sudah melekat di era sekarang harus diarahkan.

Bahkan bisa menjadi peluang pengembangan diri jika diarahkan secara positif.

“Anak-anak sekarang hidup di era digital. Itu sebuah keniscayaan. Minat mereka di era digital saat ini perlu disalurkan agar lebih terarah,” kata Yusuf.

Nantinya saat ML yang diadopsi jadi kegiatan ekstrakurikuler tidak sekedar permainan. Tapi akak dimodifikasi dan dikemas agar lebih edukatif dan proporsional.

Pada dasarnya game ML itu bisa diarahkan untuk pengembangan soft skill. Permainan ini mengandung filosofi bagaimana mengembangkan strategi, kerja sama tim, komunikasi, serta pengenalan teknologi digital secara sehat.

Banyak anak di Surabaya ikut penelitian belia dan sudah bisa membuat aplikasi ramah digital.

Nantinya mereka bisa mengimplementasikan ke dalam ML untuk belajar nilai strategis dan etika digital.

Semua terbuka peluang mengintegrasikan materi e-sport dan ML ke dalam berbagai bidang studi. Ini tantangan. Nantinya bergantung pada pendekatan dan kreativitas guru.

Masruh menyebut akan bekerja sama dengan komunitas e-sport dan pelatih profesional. Pelatihan dilakukan secara bertahap, dimulai dari sekolah-sekolah percontohan di beberapa wilayah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved