Berita Viral

Sosok Mufti Aimah Nurul yang Cecar PLN soal Tarif Listrik Meroket usai Diskon 50 Persen Berakhir

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Aimah Nurul Anam, mencecar Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, terkait lonjakan tagihan listrik

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase DPR/Dok Humas PLN
TARIF LISTRIK NAIK - (kanan) anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam. Ilustrasi petugas PLN (kiri) 

SURYA.CO.ID - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Aimah Nurul Anam, mencecar Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, terkait lonjakan tagihan listrik setelah program diskon 50 persen berakhir.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirut PLN dan Pertamina, Kamis (22/5/2025), Mufti menyinggung soal tagihan listrik yang meroket.

"Pak Darmawan, rakyat kita ini bingung hari ini, Pak. Setiap hari mereka deg-degan bahkan jantungan, mereka merasa listrik tiap hari naik, apalagi setelah program diskon."

"Setelah program diskon selesai, kemudian rakyat kita merasakan bahwa listrik naik dengan sangat fantastis 30-50 persen," ucap Mufti, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

"Maka harapan kami, ini perlu penjelasan dari Bapak, karena saya ini kadang mikir, Pak. PLN ini sebenarnya perusahaan negara yang melindungi rakyat atau merampok duit dari rakyat," katanya.

Mufti lantas menanyakan, apakah tarif tersebut naik atau sebaliknya, mengingat bukan satu hingga dua pihak saja yang merasakan tingginya tagihan listrik.

Politikus PDI Perjuangan ini pun meminta pihak PLN tidak berbohong jika memang tarif listrik itu sejatinya naik.

Terlebih, ia merasa fenomena ini berbanding terbalik dengan penjelasan PLN yang menyatakan tarifnya normal.

"Maka kami ingin (Bapak) jelaskan di tempat ini, betul tidak listrik itu naik atau tidak? Jangan bohongin rakyat kami terus-terusan, Pak."

"Kalau tidak naik, nyatanya bukan satu dua orang, Pak, ribuan puluhan ribu rakyat kita yang merasakan bahwa ini naik," kata Mufti menekankan.

Ia juga mengingatkan, dalam situasi ekonomi saat ini, kenaikan tarif sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 tetap sangat memberatkan masyarakat.

Bahkan, uang sekitar Rp 1.000 pun sulit dicari untuk masyarakat berpendapatan rendah.

Baca juga: Tarif Listrik Diduga Meroket Usai Diskon Listrik 50 Persen Berakhir, DPR Cecar PLN: Jangan Bohong

"Rakyat kami Rp 1.000 aja kadang enggak pegang, Pak. Mari sekali-kali gunakan akal sehat kita, hati nurani kita untuk memastikan setidaknya jujur, lah, sama rakyat ini.

Kalau naik karena apa, atau karena kendala apa, yang penting perlu penjelasan kepada rakyat agar mereka tidak terus-terusan was-was atas hal ini," kata dia.

Siapa sosok Mufti Aimah Nurul Anam

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved