Berita Viral

Sosok Wali Kota Semarang yang Tertarik Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Padahal Gubernurnya Tolak

Agustina Wilujeng, Wali Kota Semarang tertarik meniru program penanganan siswa nakal dengan mengirim ke barak militer yang diinisiasi Dedi Mulyadi.

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/muchamad dafi yusuf/ pemprov jabar
TERTARIK PROGRAM DEDI MULYADI - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat di kompleks DPRD Kota Semarang. Agustina Wilujeng tertarik program penanganan siswa bermasalah di barak militer yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Padahal Gubernur Jawa Tengah menyebut program yang ngarang. 

SURYA.co.id - Ini lah rekam jejak Agustina Wilujeng, Wali Kota Semarang yang tertarik meniru program penanganan siswa nakal dengan mengirim ke barak militer yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Agustina Wilujeng bahkan bersiap mengirimkan tim ke Jabar untuk melihat pelaksanaan program ini secara langsung.

Hal ini menarik karena Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi tidak sepakat dengan ini, bahkan mengatakan program yang ngarang. 

“Saya hanya membacanya dari media dan itu menurut saya bukan hal yang bisa diikuti secara langsung begitu. Saya harus pelajari dulu,” ujar Agustina di Balai Kota Semarang, Senin (19/5/2025).

Agustina menilai penting untuk melakukan kajian lapangan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Baca juga: Sindiran Dedi Mulyadi ke KPAI Imbas Kritik Keras Program Kirim Siswa ke Barak: Mau Ambil Berapa?

Ia berencana mengirimkan tim ke Jawa Barat guna melihat langsung implementasi program tersebut.

“Nanti akan kami kirim teman-teman untuk bisa belajar Jawa Barat apa yang dilakukan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa penerapan program seperti ini harus disesuaikan dengan situasi, sumber daya manusia (SDM), serta anggaran yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang.

“Kalau misalnya itu tepat di Kota Semarang yang kita lakukan, apakah SDM-nya memenuhi, anggarannya memenuhi, situasinya memenuhi? Itu yang akan kami lakukan,” sambung Agustina.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan bahwa penanganan siswa bermasalah sebaiknya tetap mengikuti aturan hukum yang ada. 

Ia menegaskan tidak akan mengikuti langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menggagas pengiriman siswa nakal ke barak militer.

"Kalau anak di bawah umur, kita kembalikan ke orangtuanya. Kalau anak-anak sudah di atas umur, melakukan tindak pidananya, kita sidik tuntas terkait dengan tindak pidananya," ujar Luthfi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Menurut Luthfi, aturan untuk menindak siswa nakal sudah jelas, sehingga dirinya tidak perlu ngarang-ngarang seperti Dedi Mulyadi.

"Kan begitu. Ada aturan hukumnya, kenapa harus ngarang-ngarang gitu. Enggak usah," ucapnya.

"Sesuai ketentuan saja. Kalau di bawah umur, masih ada kewenangan. Kalau di sekolah masih ada, namanya guru, kembalikan orang tuanya," sambung Luthfi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved