Berita Viral

Rekam Jejak Jenderal Purn Dudung Abdurachman yang Tegur Hercules hingga Minta Maaf ke Gatot - Yayat

Berikut rekam jejak Jenderal Purn Dudung Abdurachman yang tegur Hercules hingga tunduk dan minta maaf ke Gatot dan Yayat.

kolase tribunnews
HERCULES MINTA MAAF - Kolase foto Jenderal Purn Dudung Abdurachman (kiri) dan Hercules (kanan). 

"Jadi kalau ada ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, perintah presiden pada Mendagri bubarkan saja, dia (Hercules) menegur," kata Dudung.

Baca juga: Sosok Jenderal TNI yang Buat Hercules Mau Minta Maaf ke Gatot Nurmantyo, Ditelepon Langsung Tunduk

"Bubarkan, saya mendukung," timpal Hercules.

Dudung Abdurachman juga meminta Hercules untuk meminta maaf pada sejumlah jenderal.

"Jadi dia minta maaf pak Gatot, pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT (Keluarga Besar TNI) itu atas pernyataan kemarin di media, beliau minta maaf, beliau akan mendukung pemerintah," kata Dudung Abdurachman.

"Minta maaf atas ucapan yang salah terhadap bapak purna, jenderal. Aku minta maaf sebesarnya," kata Hercules.

Perlu diingat beberapa waktu lalu Hercules berkonflik dengan sejumlah jenderal, yakni Sutiyoso, Gatot Nurmantyo, hingga Yayat Sudrajat.

Rekam Jejak Dudung Abdurachman

Menurut penelusuran SURYA.co.id, Dudung Abdurachman lahir pada 19 November 1965 di Bandung, Jawa Barat.

Ia merupakan putra seorang pensiunan tentara, tumbuh dalam lingkungan sederhana yang menanamkan kedisiplinan sejak dini.

Semangat pengabdian pada negara mengantarnya menempuh pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) Magelang dan lulus pada tahun 1988 dari kecabangan Infanteri.

Karier militernya diawali dengan berbagai penugasan di lingkungan Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat), yang membentuk karakter kepemimpinannya.

Dudung Abdurachman saat dilantik jadi Penasihat Khusus Presiden. Dulu Sekolah Nyambi Jadi Loper Koran.
Dudung Abdurachman saat dilantik jadi Penasihat Khusus Presiden. Dulu Sekolah Nyambi Jadi Loper Koran. (youtube)

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon 741/Satya Bhakti Wirottama dan terus meniti jenjang karier hingga menjadi Panglima Kodam Jaya/Jayakarta pada tahun 2020.

Namanya mulai dikenal publik secara luas saat menjabat Pangdam Jaya. Di tengah maraknya baliho Front Pembela Islam (FPI) dan meningkatnya ketegangan sosial politik di Ibu Kota, Dudung mengambil tindakan tegas dengan menertibkan baliho bergambar Rizieq Shihab.

 Langkahnya itu menuai kontroversi, namun juga dianggap sebagai sikap tegas TNI dalam menjaga ketertiban umum.

Kariernya terus menanjak hingga ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada November 2021 menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang saat itu diangkat menjadi Panglima TNI.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved