22 Korban Keracunan Kacang Ijo Posyandu di Blitar Masih Dirawat Inap, Ada Lansia dan Ibu Hamil
Saat ini, sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan masih menjalani rawat inap di puskesmas dan rumah sakit.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BLITAR - Sebanyak 58 warga Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, diduga mengalami keracunan setelah menyantap kolak kacang ijo di kegiatan Posyandu, Sabtu (10/5/2025) lalu.
Saat ini, sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan masih menjalani rawat inap di puskesmas dan rumah sakit.
"Kondisi warga yang mengalami gejala keracunan terus membaik. Sebagian sudah pulang rawat jalan. Tetapi masih ada beberapa warga menjalani rawat inap di puskesmas dan rumah sakit," kata Kepala Desa Sidomulyo, Sumaji saat dihubungi, Senin (12/5/2025).
Sumaji mengatakan, para warga yang mengalami gejala keracunan baru mengikuti kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP), Sabtu (10/5/2025). Kegiatan itu rutin diadakan untuk pemeriksaan kesehatan balita, ibu hamil, dan lansia.
Selain pemeriksaan kesehatan, peserta dalam kegiatan Posyandu ILP juga diberi makanan bergizi tambahan berupa kolak atau bubur kacang ijo.
Diduga, para peserta Posyandu ILP mengalami gejala keracunan setelah menyantap bubur kolak kacang ijo.
"Bubur kacang ijo yang memasak kader sendiri. Karena jumlahnya banyak, biasanya malam hari sebelum acara sudah dimasak. Paginya baru menambah bumbu lain seperti santan dan gula," jelas kades.
Dikatakan Sumaji, Sabtu (10/5/2025) malam, setelah kegiatan Posyandu, sebenarnya sudah ada warga yang mengalami gejala keracunan seperti mual dan diare, tetapi belum diketahui.
Baru Minggu (11/5/2025) siang, banyak warga peserta Posyandu mengalami gejala sama, yaitu, mual dan diare. Sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan langsung dibawa ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
"Saat dibawa ke puskesmas dan rumah sakit, ada sebagian warga yang rawat jalan dan sebagian lagi rawat inap," ujarnya.
Sekarang, kata Sumaji, ada sekitar 22 warga yang masih menjalani rawat inap di beberapa tempat, yaitu Puskesmas Selorejo, Puskesmas Kesamben, Klinik Pelita Husada Selorejo, dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
"Warga yang mengalami gejala keracunan mayoritas memang lansia. Tetapi ada juga ibu hamil dan balita. Yang balita menjalani rawat jalan, kondisinya membaik," tambahnya.
Sebelumnya, peristiwa dugaan keracunan massal terjadi di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Sebanyak 58 orang warga Dusun Sidorejo diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan di acara Posyandu Lansia di balai dusun setempat. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.