Sosok Prof Tomoyoshi Nozaki dari University of Tokyo, Dikukuhkan Sebagai Adjunct Professor Unair
Fakultas Kedokteran Unair resmi mengukuhkan Prof Tomoyoshi Nozaki MD PhD dari The University of Tokyo, Jepang, sebagai adjunct professor
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) secara resmi mengukuhkan Prof Tomoyoshi Nozaki MD PhD dari The University of Tokyo, Jepang, sebagai adjunct professor di Aula Utama Fakultas Kedokteran Unair, Rabu (7/5/2025).
Dalam acara tersebut, Prof. Nozaki menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Virulence Mechanisms of Amoebic Dysentery and Liver Abscess” yang mengulas mekanisme virulensi Entamoeba histolytica, parasit penyebab utama disentri amuba dan abses hati.
Ia memaparkan perkembangan riset terbaru dalam bidang biologi molekuler dan biokimia yang mendasari pemahaman ilmiah terhadap penyakit tropis tersebut.
Prof. Nozaki dikenal sebagai ilmuwan biomedis dan parasitologis terkemuka dunia. Saat ini, ia menjabat di Department of Biomedical Chemistry, School of International Health, Graduate School of Medicine, The University of Tokyo.
Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran dan doktoralnya di Keio University, Jepang.
Dekan Fakultas Kedokteran Unair, Prof Dr Budi Santoso, dr SpOG, Subsp FER, menyampaikan, pengukuhan ini merupakan bentuk lanjutan dari kerja sama riset yang telah berlangsung selama bertahun-tahun antara Unair dan universitas mitra di Jepang.
“Beliau tidak hanya ahli dalam disentri amuba, tapi juga dalam infeksi hati seperti abses. Sejak lama kami menjalin kerja sama dengan departemen parasitologi dan mikrobiologi, dan sekarang kerja sama ini diperkuat dalam bidang penyakit dalam,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair, Dr. Jongky Hendro Prajitno, dr., Sp.PD., K-EMD., FINASIM. Menurutnya, kerja sama dengan Prof. Nozaki sangat strategis untuk mendukung penelitian penyakit tropis.
Apalagi sepanjang kariernya, Prof Nozaki telah meneliti berbagai aspek patogenesis infeksi protozoa, resistensi obat, dan pengembangan terapi antiparasit, serta menerima sejumlah penghargaan ilmiah bergengsi.
“Indonesia adalah wilayah tropis dengan beban penyakit infeksi yang tinggi. Kolaborasi ini sangat penting karena kami memiliki sumber kasus, sementara beliau memiliki fasilitas riset canggih. Kombinasi ini diharapkan menghasilkan inovasi dan penemuan baru yang bermanfaat bagi penanganan penyakit infeksi di masa depan,” jelasnya.
Dikatakannya, pengukuhan ini diharapkan memperkuat program mobilitas akademik, publikasi bersama, serta bimbingan riset lintas negara di bidang kedokteran tropis dan parasitologi molekuler.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tabiat Dandi, Sopir Ojol Tewas Dikeroyok Demonstran Gara-gara Dituduh Intel saat Demo di Makassar |
![]() |
---|
Gedung Grahadi Dibakar Jadi Tontonan Masyarakat, Petugas Bersihkan Sisa-Sisa Kericuhan |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Gelar Tahlil Kubro untuk Affan Kurniawan Bareng Ratusan Driver Ojol Jatim |
![]() |
---|
Aksi Damai di Lumajang Sempat Ricuh Diduga Dipicu Oknum Penyusup, 4 Orang Sempat Diamankan |
![]() |
---|
Lamongan Night Carnival 2025, Tumbuhkan Kreativitas Pariwisata Dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.