Raker Pemantapan Program, OPOP Jatim Target Perluas Sasaran 2.000 Pesantren

Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren melalui One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Fatimatuz
PERLUAS SASARAN - Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) melalui One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja (Raker) di Hotel Aria Centra Surabaya, Selasa (6/5/2025). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) melalui One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja (Raker) di Hotel Aria Centra Surabaya, Selasa (6/5/2025).

Ketua Harian OPOP Jatim, Endy Alim Abdi Nusa, menekankan raker ini menjadi kegiatan lanjutan dikukuhkannya Tim Ekotren OPOP Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

Tidak hanya itu, raker ini sekalis menguatkan program OPOP dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi pesantren serta memperkuat peran pesantren dalam Pembangunan daerah. 

“Tujuan besar dari OPOP adalah menjadikan pesantren sebagai basis pemberdayaan ekonomi umat, melalui tiga pilar utama, yaitu pesantrenpreneur, santripreneur dan sosiopreneur,” ujar Endy yang juga menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.

Lebih lanjut Endy menjelaskan, dari 22.039 koperasi aktif di Jawa Timur, terdapat 626 koperasi pondok pesantren aktif dengan jumlah anggota 85.472 dan volume usaha mencapai Rp 870,78 miliar. 

“Kita ingin memastikan bahwa seluruh unit usaha di bawah naungan pesantren dapat berkembang dengan sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi,” tegas Endy.

Dalam raker ini dibahas detail road map penguatan dan pengembangan OPOP Jatim 2025 – 2030. 

Adapun salah satu fokusnya adalah meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan Masyarakat di Jawa Timur.

Hal ini penting guna mendorong pemberdayaan ekonomi pondok pesantren. Terlebih saat ini Pesantren mengemban tiga fungsi sekaligus, yaitu fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat. 

Sementara itu Sekretaris Tim OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin mengungkapkan target pesantren yang akan diberdayakan melalui program OPOP selama lima tahun mendatang. 

“Insya Allah Tim akan bekerja maksimal dengan memberdayakan minimal 2.000 pesantren sampai akhir 2030. Kami punya pengalaman 5 tahun kemarin, tahun 2019-2024 Program OPOP berhasil memberdayakan 1.210 pondok pesantren,” tegasnya.

“Oleh karena itu, kami optimis hingga akhir 2030 minimal 2.000 pondok pesantren akan kami berdayakan,” tegas Ghofirin yang juga dosen Universitas NU Surabaya

Diketahui, Raker OPOP Jatim dilaksanakan selama 2 hari dan diikuti berbagai unsur.

Di antaranya nampak hadir perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, OJK Jawa Timur, ITS, Unair, Unusa, ACSB, Kemenag, Kadin, RRI, TVRI, OPD terkait dan beberapa perwakilan Pondok Pesantren di Jawa Timur.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved