Berita Viral
Sumber Kekayaan Haji Endang yang Bangun Jembatan Pakai Uang Pribadi, Kini Malah Disegel BBWS Citarum
Terungkap sumber uang Haji Endang, sosok di balik pembangunan jembatan yang kini disegel oleh BBWS Citarum.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Terungkap sumber uang Haji Endang, sosok di balik pembangunan jembatan yang kini disegel oleh BBWS Citarum.
Haji Endang membangun jembatan perahu di Dusun Rumambe 1 menggunakan uang pribadi.
Ia membangun jembatan tersebut atas permintaan seorang sesepuh setempat, Haji Usup.
Tujuannya, agar mendongkrak perekonomian warga di daerah tersebut.
Hal ini lantaran selama ini jalan desa tersebut buntu dan hanya bisa digunakan sebagai jalur penyeberangan untuk kerbau.
Sementara di seberang dusun terdapat Desa Parungmulya, yang dikenal sebagai kawasan industri.
"Saya minta izin dengan Pak Bupati waktu itu, Pak Dadang S Muchtar. Saya datang langsung ke beliau," ujar Haji Endang dalam wawancara dengan Tribun Jabar pada Rabu (29/12/2021).
"Saya bilang, 'Pak Bupati, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan Pemkab untuk membuat jalur penyeberangan?' Namun beliau meminta saya untuk melakukannya sendiri."
"Karena sudah ada izin, saya pun memberanikan diri," lanjutnya.
Sayangnya, kini jembatan tersebut disegel Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.
Pihak BBWS Citarum bahkan sudah memasang peringatan operasional jembatan tidak berizin sesuai ketentuan perundang-undangan dan berpotensi mengganggu fungsi alami sungai.
Siap Lawan
Baca juga: Kronologi Lengkap Haji Endang Bangun Jembatan Pakai Uang Pribadi, Kini Malah Disegel BBWS Citarum
Pasca dikeluarkannya peringatan itu, Haji Endang sebagai pemilik jembatan perahu bereaksi keras dengan spanduk yang dipasang BBWS Citarum.
Endang mengaku, jika pihaknya memiliki nomor izin berusaha (NIB).
Endang juga mengungkapkan, peran BBWS Citarum selama 15 tahun tidak terlihat jika usahanya tersebut dianggap ilegal.
"Saya izin ada punya NIB. Boleh saya dianggap ilegal, tetapi usaha saya banyak manfaatnya. Dibilang dia berbayar, saya kan bukan dari sekarang, udah 15 tahun berjalan," katanya.
Menurut Endang, penutupan jembatan perahu akan berdampak pada ekonomi warga desa.
Dalam operasinal harian, ada 40 orang yang bekerja siang hingga malam.
"Masyarakat di sini bekerja. Sekarang aja pemerintah gencar UMKM, sekarang yang kerja 40 orang belum keluarga, anak dari mana?"
"Apa suruh ngegarong anak buah saya, suruh ngerampok? Nah itu logika aja, gak sembarangan," imbuhnya.
Pria berusia 64 tahun itu akan melakukan perlawanan jika jembatan dibongkar paksa.
Para warga juga akan dikerahkan menolak pembongkaran jembatan.
Terlihat, spanduk peringatan yang dipasan BBWS Citarum telah dicopot warga.
Lantas, dari mana sumber kekayaan Haji Endang yang membangun jembatan perahu tersebut?
Sumber Kekayaan Haji Endang
Jembatan Perahu
Endang meraup untung dari jembatan perahu yang dibuat dengan modal yang dipinjam dari bank itu.
Bisnis digeluti Haji Endang kini sudah membuahkan hasil.
Setiap motor yang lewat akan membayar biaya jasa Rp2.000 dan pejalan kaki Rp1.000.
Dari bisnis itu Endang mendapat omzet Rp 25 juta per hari.
Suplier
Pada 1991, Endang ketiban rezeki nomplok setelah melaksanakan ibadah haji.
Dia dipercaya menjadi suplier bahan bangunan untuk proyek.
Dari relasi di proyek tersebut, ia kemudian ditawari untuk mengolah limbah sebuah perusahaan.
Perusahaan demi perusahaan limbahnya ia tampung dan akhirnya ia mulai dikenal sebagai 'pemain limbah'.
Dari pemain limbah itu, tahun 2000, ia mencoba merambah ke usaha jasa angkut atau ekspedisi.
Ia pun mendapatkan kontrak kerjasama dengan sebuah perusahaan multinasional hingga tahun 2004.
Kisah Perjuangan Haji Endang
Di balik kesuksesannya sekarang, ternyata Endang menyimpan kisah perjuangan luar biasa.
Dirinya terlahir dari anak tentara. Endang hanya mengenyam pendidikan hingga bangku kelas 2 sekolah menengah pertama (SMP).
Pada 1977, Endang mulai mengawali karier dengan belajar mengemudikan kendaraan milik kerabatnya.
Dia kemudian bekerja sebagai sopir angkutan umum selama setahun.
Saat itu, dia bisa menghasilkan Rp 200 hingga Rp 300 per hari.
Selang setahun pernikahannya, ia lalu dikarunia anak pertama.
Di masa itulah, ia lalu bekerja lebih giat untuk menafkahi keluarganya. Bahkan, sang istri pun ikut menjadi bagian dari pekerjaannya.
Pada 1984 sampai 1986, da bekerja sebagai supir mobil box di sebuah perusahaan penyedap rasa.
Kemudian, ia membuka sebuah warung yang berada di kompleks area parkir mobil-mobil angkutan umum milik kakaknya.
Pada 1989, dia mengambil peluang kerja menjadi seorang office boy (OB) di pabrik rotan di desanya.
Sayangnya, perusahaan tersebut pailit.
Viral Beli Mobil Pakai Uang Receh
Pada 2022, Haji Endang pernah viral karena membeli mobil Pajero menggunakan uang receh.
Saat mendatangi showroom, Haji Endang memakai celana pendek, sandal jepit, kaus, serta uang sereceh dengan berat sekitar delapan kuintal senilai Rp 133 Juta.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Haji Endang
Jembatan Perahu
BBWS Citarum
Jembatan Haji Endang Disegel
Karawang
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Duduk Perkara Tutut Soeharto Gugat Kementerian Keuangan, Ini Tanggapan Purbaya Yudhi Sadewa |
![]() |
---|
Alasan Prabowo Pilih Eks Wakapolri Ahmad Dofiri Jadi Penasihat Presiden Tepat, Ini Tabiat Aslinya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Mbak Tutut yang Gugat Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Pernah Masuk Daftar Orang Terkaya |
![]() |
---|
Daftar Menteri dan Kepala Lembaga Berlatar Belakang TNI di Kabinet Merah Putih, Ada Djamari Chaniago |
![]() |
---|
Kisah Hisyam Nyaris Jadi Korban Bus Maut di Probolinggo, Kini Sebatang Kara, Orangtua dan Adik Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.