Berita Viral

Kisah Perjuangan Mbok Yem, Pemilik Warung Legendaris di Puncak Gunung Lawu yang Meninggal Dunia

Terungkap kisah perjuangan Mbok Yem, pemilik warung legendaris di Puncak Gunung Lawu yang meninggal, Rabu (23/4/2025)

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase SURYA.co.id dan Kompas.com
WARUNG VIRAL - Penampakan warung milik Mbok Yem, yang berada di puncak Gunung Lawu (kiri). Mbok Yem (kanan) meninggal dunia, Rabu (23/4/2025). 

SURYA.CO.ID - Terungkap kisah perjuangan Mbok Yem, pemilik warung legendaris di Puncak Gunung Lawu

Mbok Yem meninggal dunia di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Rabu (23/4/2025).

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Mbok Yem sempat dirawat di RSU Siti Aisyiyah, Ponorogo, karena radang paru-paru (pneumonia).

Di balik kabar kematian Mbok Yem, sang cucu bernama Syaiful Gimbal menceritakan kisah pilu  yang dialami neneknya. 

Sebelum membuka warung, Mbok Yem pernah bekerja sebagai pencari tumbuhan jamu herbal di Hutan Gunung Lawu.

Saat masih kelas 5 SD, kata Syaiful, dirinya menyusul Mbok Yem dan sempat bermalam di tengah hutan Gunung Lawu.

“Kalau bermalam di Gunung Lawu dulu Mbok Yem tidurnya gali sisi bukit, gali tanah seperti di dalam galian biar hangat."

"Kalau di luar dingin sekali. Saya pernah ikut sekali saat kelas 5 SD,” tutur Syaiful, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Saiful menambahkan, dulunya Mbok Yem hanya mencari tumbuhan jamu di hutan Gunung Lawu untuk dijual sebelum membuka warung.

Baca juga: Mbok Yem Pilih Tak Kembali ke Gunung Lawu, Keluarga Belum Putuskan Nasib Warung Puncak Lawu

Awalnya membuka warung adalah ketika ada pendaki yang membutuhkan makanan karena tak membawa bekal.

“Ya awalnya itu kan ada pendaki yang butuh makanan karena tidak membawa bekal. Kemudian Mbok Yem akhirnya mencoba berjualan dari bekal yang dia bawa untuk mencari jamu,” kata dia.

Tak terasa lebih dari 35 tahun Mbok Yem telah membuka warung di puncak Gunung Lawu.

Sudah ribuan pendaki yang merasa tertolong dengan keberadaan warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu.

Setelah pulang dari perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo karena sakit Pneumonia rencananya Mbok Yem akan istirahat berjualan dan akan menungui cucunya.

Sayangnya keinginan Mbok Yem belum kesampaian. Mbok Yem meninggal Rabu siang sekitar pukul 13:30 WIB.

“Kalau ditotal dari mencari jamu sampai buka warung ya 40 tahun lebih. Rencananya memang mau istirahat mau nunggui cucunya kalau sudah pulih."

"Kalau soal warung mau dibicarakan nanti karena kiat fokus bagaimana Mbok Yem sembuh dulu,” ucapnya.

Sosok Mbok Yem

Seorang pendaki Gunung Lawu, Rina Prayekti, mengaku sosok Mbok Yem adalah pemberi semangat saat dirinya terpuruk.

Rina mengaku sering naik ke puncak ketika membutuhkan ketenangan karena berbagai masalah.

“Mbok Yem itu selalu memberi semangat, bahwa hidup harus dijalani tidak boleh nangis,” katanya.

Rina mengaku begitu mendengar Mbok yem meninggal dari pengurus Paguyuban Giri Lawu relawan jalur pendakian di Cemoro Sewu mengaku langsung berangkat ke rumah duka.

Dia menuturkan kehilangan sosok Mbok Yem yang selalu ada bagi pendaki.

“Mbok Yem banyak memberikan pertolongan kepada pendaki yang kedinginan dengan warungnya yang siapa saja boleh singgah dan tidur di situ agar hangat dan selalu ada makanan untuk pendaki."

"Kami sangat kehilangan Mbok Yem,” ucapnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved