Pesan Menteri Abdul Mu’ti untuk Guru Muhammadiyah : Refreshing, Reunion dan Recreation

Dalam sambutannya, Prof. Mu’ti menyampaikan pentingnya guru dan tenaga kependidikan melakukan 3R: Refreshing, Reunion, dan Recreation.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Sulvi Sofiana
SYAWALAN - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof Dr Abdul Muti MEd saat menghadiri Silaturahim Syawalan Guru dan Tenaga Kependidikan Muhammadiyah Sekolah dan Madrasah Se-Surabaya di Smamda Tower SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Rabu (23/4/2025). Prof. Muti menyampaikan pentingnya guru dan tenaga kependidikan melakukan 3R: Refreshing, Reunion, dan Recreation. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menghadiri Silaturahim Syawalan Guru dan Tenaga Kependidikan Muhammadiyah Sekolah dan Madrasah Se-Surabaya yang digelar di Smamda Tower, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Rabu (23/4/2025).

Dalam sambutannya, Prof. Mu’ti menyampaikan pentingnya guru dan tenaga kependidikan melakukan 3R: Refreshing, Reunion, dan Recreation.

“Refreshing artinya menyegarkan diri dengan bertemu satu sama lain, Reunion untuk berkumpul dan menata ulang semangat serta ide-ide baru, dan Recreation untuk berkreasi kembali agar lebih adaptif terhadap perkembangan dunia luar,” ujarnya.

Acara tahunan yang rutin digelar saat momen Lebaran ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antar pendidik di lingkungan Muhammadiyah Surabaya, mulai dari TK, SD, SMP, MTs, SMA, hingga SMK.

Dikky Syadqomullah, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Surabaya, menyebutkan kegiatan ini dihadiri perwakilan dari 129 lembaga pendidikan dengan total sekitar 2.300 guru dan karyawan, belum termasuk dari jenjang TK.

“Kesibukan sering membuat kita jarang berkumpul, jadi momentum ini sangat berarti. Kehadiran Prof. Mu’ti sangat memotivasi karena beliau adalah sosok idola kami—sumeh, dekat dengan guru, dan paham dunia pendidikan,” tutur Dikky.

Selain memperkuat jaringan internal, Muhammadiyah Surabaya juga berencana menginisiasi program pertukaran guru ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi. 

Salah satu tujuannya adalah menyelaraskan kurikulum internasional, khususnya dalam pembentukan karakter dan pengembangan sains.

“Kami berharap guru-guru Muhammadiyah bisa lebih siap menghadapi tantangan internasionalisasi,” tambahnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved