Berita Viral

Datang Melayat ke Magetan, Pendaki Wanita Asal Ponorogo Mengaku Mimpi Melihat Mbok Yem

Nama Mbok Yem jadi penjaga semangat bagi ribuan pendaki yang pernah menginjakkan kaki di puncak Gunung Lawu Magetan.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
dwi prayoga setyawan/citizen reporter
KENANG MBOK YEM - Para pendaki saat singgah di Warung Puncak Lawu milik Mbok Yem. Nama Mbok Yem tak hanya dikenal sebagai penjaja makanan, tapi juga penjaga semangat bagi ribuan pendaki yang, pernah menginjakkan kaki di puncak Gunung Lawu.  

SURYA.co.id | MAGETAN - Nama Mbok Yem tak hanya dikenal sebagai penjaja makanan, tapi juga penjaga semangat bagi ribuan pendaki yang pernah menginjakkan kaki di puncak Gunung Lawu Magetan.

Warung sederhananya yang berdiri di titik tertinggi jalur pendakian Hargo Dumilah, menjadi tempat bernaung, berbagi cerita, dan penghangat jiwa.

Baca juga: Mbok Yem Pilih Tak Kembali ke Gunung Lawu, Keluarga Belum Putuskan Nasib Warung Puncak Lawu

Pendaki asal Kecamatan Pulung, Ponorogo, Rina Dwi Prayekti, mengaku sempat bermimpi sosok Mbok Yem, sebelum kabar kepergian almarhum beredar.

Menurutnya, di mimpi itu, Mbok Yem terlihat bahagia, seperti sedang masak di warungnya.

Mbok Yem, pemilik warung tertinggi di Gunung Lawu.
Mbok Yem, pemilik warung tertinggi di Gunung Lawu. (surya/eko darmoko)

“Kenal Mbok Yem sejak 2023. Setiap kali menapaki jalur Lawu, selalu menyempatkan diri mampir ke warung Mbok Yem, menikmati kulineran khas Mbok Yem,” ujarnya,di rumah duka Dusun Dagung, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Rabu malam (23/4/2025).

Dirinya menambahkan, kenangannya tentang almarhum tetap hidup dalam ingatan banyak orang, termasuk ingatan pribadinya.

“Pernah suatu malam naik sendiri jam 11 malam. Saat sampai di warungnya, aku langsung nangis pelukan sama beliau. Mbok Yem cuma bilang, Jangan menangis, hadapi hidupmu. Kamu kuat. Itu kalimat yang sampai sekarang terus aku ingat,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Mbok Yem sebelumnya menjalani perawatan cukup lama di RSU Aisyiyah Ponorogo karena Pneumonia yang dideritanya sejak akhir Maret 2025.

Setelah kondisi membaik, Mbok Yem dipulangkan untuk rawat jalan di rumah.

Namun, takdir berkata lain, almarhum menghembuskan napas terakhir di rumah tercintanya di Dusun Dagung, Desa Gonggang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved