Berita Viral

Usai Dituntut Driver Ojol, Dedi Mulyadi Diadang Sejumlah Sopir Taksi Puncak Bogor, Ngadu Soal Ini

Usai dituntut ribuan pengemudi ojek online (Ojol), Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kini diadang sejumlah sopir taksi Puncak, Bogor.

Kompas.com/Faqih Rohman Syafei)
DIADANG SOPIR TAKSI - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi usai kegiatan halal bi halal dengan ASN lingkungan Pemprov Jabar di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/4/2025). 

Tantangan itu disampaikan Koordinator aksi, Tryas Mohammad Purnawarman saat berdemonstrasi di Kota Cirebon, Selasa (15/4/2025). 

"Kami dari ojol Cirebon bersatu menantang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar membuat peraturan daerah yang mensejahterakan driver online se-Jabar, khususnya di Cirebon," ujar Tryas selepas aksi, Selasa (15/4/2025). 

Tryas berharap, di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi, para ojol bisa memiliki sosok pemimpin yang berpihak dan mau mendengarkan aspirasi mereka.

"Semoga di era pemerintahan Kang Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat bisa menjadi bapak kami para ojol di Jawa Barat."

"Bisa memperjuangkan kami, tolong dengarkan kami, Pak," ucapnya.

Aksi unjuk rasa ini merupakan bagian dari gerakan nasional driver online yang menuntut pemangkasan potongan pendapatan dari aplikator serta penghapusan program yang dinilai merugikan.

"Potongan dari aplikator bisa mencapai 20 persen, bahkan lebih. Kami ingin potongan itu dikurangi menjadi maksimal 10 persen."

"Aplikator hanya menyediakan platform, tapi semua biaya operasional ditanggung driver," jelas dia.

Selain itu, mereka menolak program Grabbike Hemat berbayar yang dianggap melanggar batas tarif minimum.

"Program ini sudah melanggar Permenhub tentang batas minimum tarif, yaitu Rp 8.000. Ini bentuk lari dari tanggung jawab Grab terhadap regulasi pemerintah," katanya.

Dalam aksinya, massa juga meminta agar setiap kebijakan aplikator disaring terlebih dahulu oleh pemerintah daerah.

"Kebijakan dari aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, dan Shopee harus difilter dulu di Pemprov Jawa Barat, lalu turun ke daerah. Jangan asal buat kebijakan tanpa musyawarah," ujarnya.

Namun, massa aksi mengaku kecewa karena tidak satu pun pejabat utama di Kota Cirebon yang menemui mereka secara langsung.

"Aksi hari ini adalah aksi kecewa. Kecewa berat kepada pemerintah daerah, khususnya Wali Kota dan DPRD Kota Cirebon karena tidak hadir di hadapan kami yang sedang berjuang menuntut kesejahteraan," ucap Tryas.

Aksi dimulai dari pusat perbelanjaan di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai lokasi kumpul awal, dilanjutkan ke kantor Grab di CSB Mall, lalu berakhir di Kantor Wali Kota Cirebon.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved