Haji 2025

Ismail Cawidu: Jemaah dan Petugas Haji Jangan Sembarangan Ambil Konten di Tanah Suci

para emaah dan petugas haji 2025 diingatkan untuk tidak sembarangan mengambil konten di Tanah Suci. Ini alasannya

Editor: Cak Sur
Tribun-Timur.com/Mansur Amirullah
AMBIL KONTEN DI TANAH SUCI - Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, mengingatkan jemaah dan petugas haji 2025 tidak sembarangan mengambil konten di Tanah Suci. Hal itu disampaikan dalam acara Bimbingan Teknis Petugas Haji 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. 

SURYA.CO.ID, JAKARTA - Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, mengingatkan jemaah dan petugas haji 2025 tidak sembarangan mengambil konten di Tanah Suci

Sebab, berbeda dengan Indonesia, di Mekah dan Madinah aturan mengambil konten sangat ketat. 

"Sudah banyak contoh kasus jemaah berurusan dengan askar, karena sembrono mengambil konten. Apalagi membuat konten di depan Kakbah," ujarnya.

Ismail Cawidu juga mengimbau para petugas aktif maupun jemaah haji, agar aktif membagikan konten positif, edukatif dan memotivasi selama menjalankan ibadah di Tanah Suci

“Masyarakat sangat membutuhkan informasi yang mendidik dan bisa memberi motivasi, bukan justru memunculkan keresahan,” kata Ismail saat menyampaikan materi dalam acara Bimbingan Teknis Petugas Haji 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Ismail menekankan pentingnya peran ketua kelompok terbang (kloter) dalam mengarahkan jemaah, agar bijak dalam menggunakan media sosial. 

Ismail Cawidu mengingatkan, agar tidak sembarangan mengunggah konten bernada negatif atau yang bisa menjelekkan pihak lain.

“Ketua kloter harus bisa mengedukasi jemaah soal konten yang dibagikan di media sosial. Jika isinya negatif, sebaiknya tidak perlu diunggah,” tegasnya.

Ismail juga menyoroti banyaknya informasi di media sosial yang tidak sesuai fakta. 

Salah satu contohnya, adalah keluhan soal makanan yang dianggap tak layak konsumsi. 

Menurutnya, ada kasus di mana makanan sebenarnya layak, namun karena tidak segera dikonsumsi hingga malam hari, kondisinya berubah dan kemudian diunggah ke media sosial dengan narasi negatif.

“Ini sangat kami sesalkan, karena bisa memicu kesalahpahaman di masyarakat,” katanya. (Laporan Wartawan Tribun-Timur.com Mansur Amirullah dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved