Banjir Gresik

Puluhan Hektar Lahan Sawah di Utara Gresik Diterjang Banjir

Puluhan hektar lahan sawah di wilayah Gresik wilayah utara, di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah dan sekitarnya rusak usai diterjang banjir

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Tangkap Layar Video
TERENDAM BANJIR - Sawah di wilayah Gresik utara rusak karena terendam banjir pada Selasa (15/4/2025). Banjir yang datang dan menerjang lahan sawah warga, mengalir deras dengan ketinggian debit air mencapai 50 sentimeter. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Puluhan hektar lahan sawah di wilayah Gresik wilayah utara tepatnya di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah dan sekitarnya rusak usai diterjang banjir, Selasa (15/4/2025). 

Sebagian lahan sawah milik petani setempat itu baru ditanam beberapa pekan lalu, sebagian lainnya bahkan masih tahap pembibitan siap tanam. 

Lokasi yang terendam banjir itu berada di sebelah barat Gunung Larangan. 

Banjir yang datang dan menerjang lahan sawah warga tersebut mengalir deras dengan ketinggian debit air mencapai 50 sentimeter. 

Para petani pun resah, karena lahan sawah yang sudah ditanami maupun masih pembibitan ludes diterjang arus banjir. Aktivitas pertanian pun terancam gagal. 

“Kalau banjir ini sejak kemarin lusa atau Jumat, sekarang banjir lagi. Airnya datang dari Gunung Larangan, banjirnya gak lama lewat saja perkiraan setengah hari, tapi tanaman di sawah rusak semua,” ucap Udin, salah satu petani asal Desa Canggan, Kecamatan Ujungpangkah, Rabu (16/4/2026). 

Udin mengungkapkan bahwa puluhan hektar lahan sawah milik petani yang paling terdampak banjir berada di dua desa, yakni Desa Cangaan dan Desa Ngimboh. 

Meski sudah mulai surut, namun lahan sawah yang rata-rata sedang ditanami padi tersebut kini dalam kondisi memprihatinkan akibat diterjang arus banjir. 

“Mulai perbatasan dengan Desa Gosari, Desa Larangan, sampai Ngimboh, yang jelas hampir seluruh wilayah pertanian Desa Cangaan sampai Ngimboh yang paling terdampak,” terangnya. 

Ia menyebut sudah ada pihak dinas terkait yakni Dinas Pertanian yang turun melakukan pengecekan ke lokasi. 

Para petani berharap ada penanganan serta solusi kongkrit dari pemerintah daerah agar mereka tidak terus mengalami kerugian setiap banjir melanda.

“Harapannya agar ada penanganan maupun solusi kongkrit, agar para petani tetap bisa beraktivitas, seperti bantuan bibit dan pupuk maupun lainnnya,” tutupnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved