Berita Viral

Duduk Perkara Dedi Mulyadi Dituntut Driver Ojol Setelah Ditantang Ketua DPD GRIB Jaya Jabar

Terungkap duduk perkara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dituntut ribuan pengemudi ojek online (ojol).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com/Faqih Rohman Syafei)
DITANTANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ditantang Ketua DPD GRIB Jaya Jabar soal pembentukan Satgas Antipremanisme 

"Aksi hari ini adalah aksi kecewa. Kecewa berat kepada pemerintah daerah, khususnya Wali Kota dan DPRD Kota Cirebon karena tidak hadir di hadapan kami yang sedang berjuang menuntut kesejahteraan," ucapnya.

Tryas mengaku kecewa karena aksi mereka ditemui oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan. 

Karena tidak ada titik temu, massa membubarkan diri dan berjanji akan datang kembali dengan jumlah lebih besar.

"Kami akan datang kembali minggu depan dengan jumlah massa yang lebih besar."

"Jangan salahkan kami ketika minggu depan kita akan lebih ekstrem dari ini," jelas dia. 

Dedi Mulyadi Ditantang Ketua DPD GRIB Jaya

Baca juga: Setelah Ditantang Ketua DPD GRIB Jaya Jabar, Dedi Mulyadi Kini Dituntut Driver Ojol Untuk Buat Ini

Diketahui, Ketua DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Barat, Gabryel Alexander Etwiorry, blak-blakan menantang Dedi Mulyadi

Gabryel menantang Dedi Mulyadi terkait sikapnya tentang premanisme dan rencana pembentukan Satgas Antipremanisme di seluruh Jawa Barat. 

Menurut Gabryel sikap Dedi Mulyadi terkait premanisme ini terlalu tendensius. 

Hal ini terkait ucapan Dedi Mulyadi beberapa waktu lalu yang menyinggung praktik premanisme di masyarakat dilakukan oleh ormas, tendensius.

"Jujur, saya mendukung program beliau, tapi jangan tendensius. Jangan kalau bicara kejahatan kenapa sih matanya harus tertuju pada ormas?" ujar Gabriyel seperti dikutip dari Titik Temu Podcast yang tayang pada 10 April 2025. 

Menurut Gabryel, ormas merupakan warga negara yang harus diperhatikan pemerintah. 

Mereka memiliki hak yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya. 

"Kami ormas ini warga negara, punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang baik, untuk mendapatkan pekerjaan untuk mendapatkan masa depan dan kesejahteraan. Kami sama, kami masyarakat juga punya hak yang sama. Jadi tolong lah Gubernur Jawa Barat jangan tendensius," katanya. 

Ia pun mempersilakan jika Dedi Mulyadi tetap kekeuh untuk memberantas praktik premanisme yang dilakukan oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan ormas. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved