KKB Papua

Pantas KKB Papua Sebar Berita Bohong Ngaku Bunuh 11 Prajurit TNI, Kapuspen TNI: Supaya Terlepas

Terungkap alasan terselebung di balik KKB Papua atau OPM sebar berita bohong mengaku telah bunuh 11 prajurit TNI.

Kompas.com/Nicholas Ryan
KKB SEBAR HOAKS - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2025). Ia membeberkan alasan KKB Papu sebar berita bohong ngaku bunuh 11 prajurit TNI. 

Ia menyatakan, pembunuhan dilakukan selama tiga hari belakangan ini dan menyatakan siap bertanggung jawab.

"Kami minta Presiden Prabowo Subianto hentikan pengiriman pasukan ke Papua, seperti menyamar sebagai pendulang dan profesi lainnya," ungkapnya.

Bupati Yahukimo Tantang OPM

Sebelumnya, Didimus Yahuli, Bupati Yahukimo membantah tudingan bahwa guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi korban keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayahnya adalah TNI dan polri yang menyamar. 

Didimus Yahulil bahkan siap mundur jika pernyataannya itu tidak benar. 

Pernyataan Didimus Yahuli ini membantah pernyataan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom yang menyebut bahwa korban penyerangan KKB Papua di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, adalah para aparat yang menyamar menjadi guru dan nakes. 

Seperti diketahui, serangan brutal KKB Papua pada Sabtu (23/3/2025) ini telah merenggut nyawa seorang guru dan tiga luka berat, empat luka ringan, dan tiga orang lainnya selamat. 

Insiden itu juga menyebabkan pembakaran rumah warga, perusakan fasilitas komunikasi, dan teror yang memaksa puluhan warga mengungsi ke hutan.

Yahuli mengatakan guru dan nakes yang bertugas di Anggruk bukan tenaga baru. Mereka telah direkrut sejak 2021 melalui proses terbuka.
 
"(Tudingan) itu 100 persen tidak benar. Proses rekrutmen kami terbuka dan diketahui publik. Setelah rekrutmen, para pendeta mendoakan dan mereka menandatangani perjanjian kerja sama. Jika ada yang mengatakan mereka anggota TNI-Polri dan memiliki bukti, silakan tunjukkan kepada saya. Kalau benar, saya siap mundur dari jabatan Bupati," kata Yahuli dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Senin (24/3/2025).

Ia menekankan bahwa pemerintah memiliki etika dan moral dalam memimpin serta tidak akan menyelundupkan hal-hal seperti yang dituduhkan.

"Rekrutmen ini terjadi sejak 2021. Kami ingin memastikan regenerasi guru yang siap menghadapi tantangan global. Kami tidak ingin masa depan daerah ini suram karena keterbatasan kemampuan membaca dan menulis. Ini adalah upaya kami mempersiapkan generasi yang lebih baik," imbuhnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved