Kuota SPMB SMP Surabaya 2025 Berkurang, Jalur Domisili Dibagi Menjadi 2

Sedangkan untuk kuota domisili, bisa menjadi alternatif terakhir bagi siswa bisa menjangkau sekolah negeri. 

Sekalipun kuota menurun, namun Yusuf memastikan akan tetap memberikan peluang bagi siswa yang jauh dari sekolah melalui jalur domisili 2. 

"Dari kuota 40 persen, jalur domisili akan kembali dibagi menjadi 2, yakni domisili 1 dan domisili 2. Kuota domisili 2 akan dibagi kembali sesuai dengan jumlah masing kelurahan di tiap kecamatan, sehingga bagi yang sekolahnya jauh dari rumah, tetap memiliki peluang," ucapnya.

"Misalnya, di Sukolilo ada 4 kelurahan, maka 20 persen akan dibagi 4, sehingga masing-masing kelurahan memiliki kuota sama sebesar 5 persen dari total siswa yang diterima," imbuh Yusuf.
     
Rencananya, tahapan SPMB 2025 akan berjalan pada Juni hingga Juli. 

Sebelum SPMB berjalan, Pemerintah Kota Surabaya akan terlebih dahulu menyosialisasikan Peraturan Wali Kota (Perwali).

"Masyarakat Surabaya silakan mulai belajar untuk hitungannya. Bagi warga dari keluarga miskin, dapat memanfaatkan di tiga jalur, yakni prestasi, afirmasi dan domisili. Nantinya, kami juga akan siapkan untuk trial-nya," Yusuf menuturkan.

"Bagi warga dari gamis, bisa mendaftar sampai tiga kali. Misalnya, di jalur afirmasi nggak lolos, bisa masuk jalur prestasi. Kalau afirmasi nggak lolos lagi, bisa masuk jalur domisili. Jadi, ada kesempatan," tandasnya.