8 Strategi Trading Efektif Dengan Memahami Siklus Musiman Pasar Finansial, Ini Kata Pakar Octa

Dengan mengidentifikasi siklus ini, para trader dapat menyesuaikan strategi mereka dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih tepat.

Editor: Wiwit Purwanto
Istimewa
TREND MUSIMAN PASAR FINANSIAL - Para trader membuat pilihan yang lebih tepat dengan menggabungkan wawasan historis dengan analisis teknis dan manajemen risiko yang baik. 

SURYA.CO.ID - Memahami ritme pasar finansial dapat memberikan trader keunggulan yang signifikan. Musiman, trend yang berkelanjutan dan berulang selama beberapa periode dalam setahun, cenderung memengaruhi nilai  aset dan kondisi pasar secara keseluruhan.

Dengan mengidentifikasi siklus ini, para trader dapat menyesuaikan strategi mereka dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih tepat.

Kar Yong Ang, a financial market analyst at Octa Broker, memahami pola musiman dalam pasar finansial mengacu pada fluktuasi yang diperkirakan yang berulang setiap tahun, memengaruhi harga aset dan perilaku pasar.

“Beberapa fenomena yang didokumentasikan dengan baik menguraikan fenomena ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

Ia mencontohkan seperti fenomena berikut :

Baca juga: 3 Alasan Pakar Octa Sarankan Tidak Menunda Pengalaman Perjalanan Trading 

  1. Jual di bulan Mei dan pergi

Pasar saham biasanya berkinerja buruk antara bulan Mei dan Oktober dibandingkan dengan periode bulan November hingga April.

“Secara historis, individu yang mengurangi eksposur ekuitas pada bulan Mei dan kembali pada bulan November biasanya mengalami pengembalian yang lebih baik. Namun, penting untuk diingat bahwa kecenderungan pasar dapat berubah meskipun pola ini telah diamati,” paparnya.

2. Efek Januari

Fenomena linnya adalah dikal denan ‘Efek Januari’  adalah situasi di mana harga saham, terutama saham berkapitalisasi kecil, naik lebih banyak selama bulan Januari dibandingkan bulan lainnya.

Hal ini sering terjadi karena para investor menjual saham di bulan Desember untuk memanen kerugian pajak dan kemudian menginvestasikannya kembali di bulan Januari, yang menghasilkan permintaan yang lebih tinggi dan, oleh karena itu, harga yang lebih tinggi.

Baca juga: Seperti Apa Pasar Finansial 2025 Berikut Prediksi dan Strategi Octa

Meski telah melemah dalam beberapa tahun terakhir, efek ini tetap menjadi topik yang menarik bagi para trader.

3. Reli Sinterklas

Fenomena ini menunjukkan kenaikan harga saham selama lima hari trading terakhir di bulan Desember dan dua hari pertama di bulan Januari.

Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, optimisme musim liburan dan investor institusional yang menutup pembukuan mereka mungkin menjadi alasan di balik reli ini. Kurangnya aktivitas Reli Sinterklas terkadang dapat memprediksi masa depan yang bearish untuk tahun yang akan datang.

4. Musim komoditas

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved