Sosok Achmadun, Guru Honorer Jombang yang Bikin Lampion Pengganti Obor untuk Malam Takbir Keliling
eorang guru honorer di Kabupaten Jombang berkreasi, membuat lampu lampion pengganti obor untuk pawai malam takbiran
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Seorang guru honorer di Kabupaten Jombang berkreasi, membuat lampu lampion pengganti obor untuk pawai malam takbiran menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446.
Pawai malam takbiran di Kabupaten Jombang biasanya digelar satu hari sebelum Lebaran tiba.
Biasanya, ada pawai bedug, kembang api maupun obor yang akan menghiasi setiap jalanan di Kabupaten Jombang.
Namun, seiring perkembangan zaman, penggunaan obor sebagai alat penerangan dalam agenda takbir keliling dianggap semakin beresiko, terutama bagi anak-anak.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Achmadun (41), warga Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang berinovasi dengan membuat lampu lampion takbir pengganti obor.
Achmadun sehari-harinya bekerja sebagai seorang guru honorer sekolah di Kabupaten Jombang. Ia juga punya usaha sampingan yakni usaha lampu lampion.
Lampu lampion takbir yang dibuah oleh Achmadun ini bisa menjadi solusi pengganti obor jika ada takbir keliling khususnya di Taman Pendidikan Al-Qur'an, masjid, musala atau di desa-desa.
"Lampu lampion ini bisa menjadi pengganti obor. Obor yang dibuat sebagai penerangan bisa diganti sama lampu lampion agar semuanya aman dan tidak beresiko," ucapnya saat dikonfirmasi pada Minggu (23/3/2025).
Achmadun sudah memulai usaha lampu lampionnya ini sejak tahun 2017.
Ia mengaku tertarik dengan usaha tersebut karena melihat sebuah potensi bisnis dari lampu tersebut.
Hingga pada akhirnya ia pun berinisiatif untuk membuat sendiri dengan bahan-bahan seperti paralon, tikar spons, bola lampu karakter dan lampu LED yang ia peroleh dari pasar ke pasar.
"Cara buatnya mudah kalau sudah terbiasa. Untuk hiasan mahkota saya buat manual, polanya digambar dulu pakai pensil. Setelah itu dipotong pakai gunting. Kemudian saya pakai alat pemotong otomatis untuk mempercepat proses produksinya," ungkapnya.
Untuk harga lampion takbir yang ia produksi ini ia bisa didapat tanpa harus mengeluarkan dana besar.Lampion dengan lampu karakter dijual seharga Rp 10.000, sementara lampion yang dilengkapi dengan LED di tongkatnya dijual seharga Rp 12.500.
"Selayang saya hanya melayani pemesanan dalam jumlah lusinan," katanya.
Achmadun menyatakan jika pelanggan yang biasa membeli lampu lampionnya ini berasal dari berbagai daerah.
"Yah meskipun tahun ini bisa dibilang sepi yah, tapi kalau pas ramai itu yang beli bisa dari luar kota, seperti orang Tuban, Lamongan, Trenggalek, Malang, Blitar," pungkasnya.
Sebagai pengusaha lampion takbir, ia berharap pada tahun ini orderannya bisa lebih meningkat peminatnya.
Selain itu dari inovasi nya membuat lampion ramah anak tersebut bisa diterima oleh masyarakat, sehingga kegiatan takbir keliling di desa-desa dapat lebih aman dan menyenangkan, terutama bagi anak-anak yang merayakan hari raya idul fitri.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Misi Dagang Pemprov Jatim di Kalimantan Selatan, Transaksi Capai Rp 1,61 Trilliun |
![]() |
---|
UPDATE Belasan Siswa SMAN 2 Lamongan Keracunan Makanan, Ini Respon Bupati Yuhronur Efendi |
![]() |
---|
Jelang Konfercab, PDIP Kota Surabaya Lakukan Penguatan Strategis |
![]() |
---|
Bandeng Olahan Warga Jombang Ini Merambah Hingga Malaysia, Andalkan Pemasaran Via Medsos |
![]() |
---|
Pelajar di Jombang Terekam Bermesraan di Minimarket, DPRD Akan Panggil Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.