Berita Viral
Imbas Dedi Mulyadi Segel dan Bongkar Wisata di Puncak, Dipuji Wapres, Tapi Malah Disindir Menpar
Aksi tegas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyegel hingga bongkar wisata di Puncak Bogor direspon Menteri Pariwisata, idiyanti Putri Wardhana.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Dalam pidato singkatnya Gibran menekankan beberapa hal penting untuk para pengusaha mengedepankan industri padat karya yang berorientasi pada ekspor.
Selain itu Gibran juga mengingatkan pentingnya mengedepankan aspek lingkungan.
“Tapi bapak ibu tentu dalam pelaksanaannya mengedepankan aspek sosial, aspek lingkungan dan aspek keberlanjutannya. Karena sekali lagi bapak ibu dampak dari perubahan iklim ini ada di depan mata. Kekeringan, banjir dan kenaikan air laut adalah ancaman yang nyata dan sudah di depan mata,” kata Gibran di tengah sambutannya.
Gibran juga menampilkan foto-foto dampak banjir di Bekasi dan Sukabumi.
"Saya mohon tantangannya di sini mencari titik keseimbangan.Kita genjot hilirisasi, tapi harus wajib menjaga lingkungan. Kita genjot produksi pertanian, tapi juga harus menjaga keseimbangan alam," katanya.
Gibran lalu mengapresiasi kepala daerah, seperti bupati, wali kota, gubernur yang aktif menjaga lingkungan.
"Terutama paling viral, Gubernur Jawa Barat (Dedi Mulyadi) yang sangat berani melakukan gebrakan untuk menertibkan bangunan-bangunan yang tidak sesuai regulasi," pujinya.
Minta Tak Cuma Disegel
Pernyataan terbaru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa bangunan ilegal di kawasan Puncak harus dibongkar, bukan hanya disegel.
Hal ini disampaikan setelah ditemukan sejumlah pelanggaran alih fungsi lahan yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan bencana banjir.
Dedi Mulyadi menegaskan akan mengembalikan alam Jawa Barat sesuai dengan penataan ruang demi menyelamatkan warga Jawa Barat dan Jakarta.
Ia menekankan pentingnya pembongkaran bangunan ilegal di kawasan Puncak untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut.
"Tapi harapan saya atas nama warga Jawa Barat, jangan hanya sekadar disegel. Kalau disegel saja tak ada manfaatnya. Kenapa? Karena bangunan tetap berdiri, airnya jatuh ke bangunan, mengalir deras ke sungai, sungainya mengalami pendangkalan, bibir sungainya dipenuhi bangunan, maka banjir akan tetap terjadi. Padahal curah hujan sekarang hanya 20-30 mm, belum besar, belum ekstrem, tapi memang ekosistem kehidupannya sudah rusak," tegas Dedi Mulyadi kepada Kompas.com, Kamis (13/3/2025).
Dedi pun meminta agar langkah lanjutan segera diambil, yakni pembongkaran bangunan-bangunan ilegal tersebut agar masalah lingkungan dapat segera diselesaikan.
"Untuk itu, semoga kawan-kawan di Kementerian Lingkungan Hidup yang menangani bidang penegakan hukum nanti segera bawa bechoe ke lokasi. Bongkar dong. Kalau dengan dibongkar, maka masalahnya cepat selesai. Kalau cuma segel saja, saya takut lupa. Nanti kalau sudah kemarau, segel masih ada tapi bongkarnya tidak jadi."
berita viral
Dedi Mulyadi
Puncak Bogor
Menteri Pariwisata
Widiyanti Putri Wardhana
Gibran Rakabuming
Pembongkaran Tempat Wisata di Puncak
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Sosok Keluarga Haji Sahroni yang Jasadnya Terkubur di Rumah Indramayu, Dikenal Tertutup |
![]() |
---|
Ramai Foto Profil Brave Pink Hero Greeen di Sosmed, Ini Makna Dan Cara Buatnya |
![]() |
---|
Kronologi Temuan Satu Keluarga Terkubur di Rumah, Tetangga Kaget Muncul Kaki Dekat Pohon Nangka |
![]() |
---|
Pengakuan Jurnalis Surya soal Demo di Surabaya, Kronologi Kebakaran Grahadi dan Puluhan Pos Polisi |
![]() |
---|
Kelanjutan Kasus Penculikan dan Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Motif Pelaku Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.