Polisi Gugur Gerebek Judi Sabung Ayam

Nasib Oknum TNI Terduga Penembak Mati 3 Polisi di Way Kanan Terancam 2 Pidana, Penyelenggara Judi?

Kopka Basarsyah, oknum TNI terduga penembak mati 3 polisi yang menggerebek area judi sabung ayam di Way Kanan, terancam 2 pidana sekaligus.

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribun lampung
DUA PIDANA - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika saat menjelaskan kasus penembakan yang menimpa 3 polisi saat menggerebek area judi sabung ayam di Way Kanan pada Rabu (19/3/2025). Dia mengatakan Kopka Basarsyah (kiri) terancam 2 pidana sekaligus. 

SURYA.CO.ID I LAMPUNG - Kopka Basarsyah, oknum TNI terduga penembak mati 3 polisi yang menggerebek area judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025), terancam dua pidana sekaligus. 

Kopka Basarsyah tak hanya terancam pidana pembunuhan karena telah menembak mati polisi, tapi juga pidana perjudian. 

Hal ini beralasan karena Kopka Basarsyah diduga terlibat dalam judi sabung ayam yang digerebek polisi tersebut. 

Dugaan keterlibatan Kopka Basarsyah terungkap dari adanya undangan melalui WhatsApp dan Facebook untuk menghadiri judi sabung ayam di Register 44 Way Kanan.

Undangan tersebut ternyata dibuat oleh Kopka Basarsyah dan disebar melalui media sosial. 

Baca juga: Alasan 2 Oknum TNI Terduga Penembak Mati 3 Polisi di Way Kanan Belum Tersangka Meski 4 Saksi Melihat

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menceritakan undangan yang disebarkan itu berisi keterangan waktu dan tempat perjudian sabung ayam yang akan digelar.

Helmy menuturkan, orang-orang yang hadir di lokasi diduga bukan hanya dari Lampung. Karena ditemukan sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung.

Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran. 

Pada akhirnya dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin pada sore harinya.

"Saat tiba di lokasi pada 17 Maret 2025, petugas melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa. Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri," kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

Kapolda mengatakan, terdapat empat saksi yang melihat langsung penembakan tersebut. 

Saksi itu adalah Z, warga sipil sekaligus pemain judi yang hadir ke area karena mendapat undangan dari Kopka Basarsyah, serta tiga polisi yang menggerebeknya. 

Tiga polisi ini mengaku mengenal Kopka Basarsyah dan melihat oknum TNI ini menembak mati teman-temannya. 

Lalu, bagaimana nasib Kopka Basarsyah?

Kapolda mengatakan, selain akan dijerat pasal pembunuhan, oknum TNI ini juga bisa menjadi tersangka perjudian bersama dengan Z.

"Tidak menutup kemungkinan oknum menjadi tersangka dalam kasus perjudian, karena dia diduga sebagai penyelenggara," ungkap Kapolda dikutip dari tayangan Kompas TV pada Rabu (19/3/2025). 

Untuk memperkuat hal ini, penyidik telah mencapture undangan yang dibuat Kopka Basarsyah untuk dijadikan alat bukti. 

Selain itu, polisi juga telah menyita uang tunai RP 21 juta, gelanggang, rekapan pertandingan hingga kendaraan roda 2 dan roda 4 di sekitar lokasi.

"Ada beberapa orang kami upayakan untuk bisa ditangkap, agar membuat utuh kasus perjudiannya," tegasnya. 

Didatangi mobil-mobil mewah

DETIK-DETIK PENEMBAKAN - Gelanggang sabung ayam di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung kini dikelilingi garis polisi, Rabu (19/3/2025). Saksi mengungkap gelagat oknum TNI saat menembak 3 polisi hingga gugur.
DETIK-DETIK PENEMBAKAN - Gelanggang sabung ayam di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung kini dikelilingi garis polisi, Rabu (19/3/2025). Saksi mengungkap gelagat oknum TNI saat menembak 3 polisi hingga gugur. (kolase tribun lampung/doni saputra)

Warga sekitar Ardi Erwansyah mengaku tahu adanya kegiatan sabung ayam tersebut sekitar 5 bulan lalu dengan kondisi pada saat awal sepi.

Tetapi sekarang sangat banyak yang datang dari luar kampung bahkan dari luar Kabupaten Way Kanan. 

"Para pemain judi sabung ayam ini dari orang jauh dan dari luar kota, memang sebelum bulan puasa ditutup. Akan tetapi satu minggu sebelum puasa dibuka lagi gelanggang tersebut," ujar Ardi  saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (19/3/2025).

Pria yang sehari-harinya menderes atau mengumpulkan getah karet tersebut mengatakan gelanggang tersebut dibuka dua kali seminggu.

"Sangat ramai pengunjung dan ada 50an orang, berjejer mobil mewah setiap adanya perjudian sabung tersebut," kata Ardi. 

Diteruskannya, bahwa warga sekitar tidak ada yang ikut sabung ayam dan masyarakat takut terlibat.

Pihaknya mengaku tidak pernah terjadi penggerebekan dan baru kali ini terjadi peristiwa tersebut. 

Lalu diungkapnya, pemilik tanah tempat gelanggang sabung ayam tersebut milik bosnya.

Awalnya sang bos tidak mengizinkan untuk dijadikan arena sabung ayam.

Namun karena merasa tidak enak jika menolak, maka dirinya akhirnya mengizinkan. 

Masyarakat mengharapkan kedepan jangan ada lagi perjudian seperti ini di kampungnya.

"Kami meminta tolong jangan libatkan masyarakat, kami resah karena banyak orang luar masuk ke daerah kami hingga menitip kendaraannya," ujar Ardi.

Masyarakat sekitar gelanggang sabung ayam pun merasa takut ketika bepergian ke luar rumah pasca tewasnya 3 polisi Way Kanan akibat ditembak. 

"Kami masyarakat sini takut mau pergi, takut kalau ada perang antara aparat-aparat tersebut dan takut masyarakat terlibat," tukas Ardi Erwansyah.

Sementara itu, dari pantauan di lapangan, puluhan unit mobil barang bukti yang tergeletak di arena gelanggang sabung ayam di Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batun, Kabupaten Way Kanan, dengan kondisi kaca pecah akibat hantaman benda tumpul. 

Pantauan Tribun Lampung, Rabu (19/3/2025) ada satu mobil Mitsubishi Pajero Sport putih berpelat BE104*ASC terdapat 10 bekas tembakan. 

Yakni pada bagian kaca samping kanan dan kiri serta kaca belakang hancur. 

Pada bagian kaca mobil hampir seluruhnya pecah dan ada satu mobil Toyota Innova abu-abu BE139*ALN yang masih utuh tidak dirusak ataupun ditembak. 

Ada juga mobil barang bukti tersebut ditutup dengan terpal biru, terlihat juga bekas kandang ayam yang berserakan serta botol air mineral berceceran.

Sebelumnya, sebanyak 20 unit mobil dari beragam merek merupakan barang bukti yang tertinggal di lokasi penggerebekan sabung ayam. 

Berdasarkan pantauan Tribun Lampung, Rabu (19/3/2025) di lokasi kejadian gelanggang sabung ayam tersebut terlihat banyak bekas air mineral, kandang ayam hingga kayu tempat ayam diadu.

Kemudian warung milik penjual makanan juga diobrak-abrik hingga berserakan tak beraturan. 

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi. 

Sementara puluhan mobil tersebut ada yang ada di dalam areal gelanggang dan ada yang di luar gelanggang.

Adapun mobil yang merupakan barang bukti tersebut yakni;
1.Toyota Innova abu-abu BE139*ALN, 

2. Daihatsu Terios putih G131*AN, 

3. Pajero Sport BE104*ASC, 

4. Toyota Avanza Hitam BG130*ND, 

5. Daihatsu Terios putih B272*SRS

6. Daihatsu Taft hitam BE155*KP

7. Daihatsu Sigra BG198*YH

8. Toyota Avanza Hitam BE131*WV

9. Toyota Hilux hitam BE1*AS

10. Toyota Innova abu-abu BE142*HQ

11. Toyota Fortuner BE137*B

12. Mitsubishi Colt hitam BG879*KL

13. Toyota Avanza Hitam BE156*KT

14. Toyota Agya Putih BE143*RE

15. Toyota Kijang Innova G161*SG

16. Toyota Rush putih B124*CIL

17. Mitsubishi El 300 Hitam BG914*YB

18. Daihatsu Ayla silver B224*KIF

19.Fortuner abu-abu BG130*KR

20. Toyota Fortuner putih BG189*KA.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kesaksian Warga Terkait Sabung Ayam di Way Kanan, 'Berjejer Mobil Mewah Setiap Ada Perjudian'

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved