Berita Viral

Sosok Anang Anggota DPRD yang Dukung Wali Kota Semarang Bolehkan Study Tour Beda dari Dedi Mulyadi

Inilah sosok Anang Budi Utomo, anggota DPRD yang dukung Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, berbeda dari Dedi Mulyadi terkait study tour.

Tribun Jateng/Eka Yulianti
BOLEHKAN STUDY TOUR - Anang Budi Utomo, Anggota DPRD Kota Semarang yang dukung Wali Kota Semarang bolehkan study tour. 

Beliau adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Semarang 4.

Dalam karier politiknya, Anang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang.

Selain kiprahnya di dunia politik, beliau juga berperan sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (Stifar) Yayasan Pharmasi Semarang.

Pada bidang akademik, Anang meraih gelar doktor dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan predikat sangat memuaskan. Beliau menyelesaikan program S3 dalam waktu empat tahun enam bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,8.

Disertasinya berjudul "Pengembangan Model Manajemen Pelatihan Pembelajaran Chemo Entrepreneurship (CEP) Terintegrasi Soft Skill bagi Guru Kimia SMA di Kota Semarang".

Baca juga: Sosok Abdul Kholik yang Minta Dedi Mulyadi Dialog dengan Pengusaha Travel Soal Larangan Study Tour

Pada tahun 2024, Anang turut meramaikan persaingan dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang.

Beliau mengikuti proses penjaringan calon yang dilakukan oleh beberapa partai politik menjelang Pilwakot tersebut.

Keputusan Wali Kota Semarang

Sebelumnya, Agustina Wilujeng membolehkan kalangan sekolah menyelenggarakan "study tour" dengan persyaratan telah memenuhi aspek-aspek keselamatan yang telah ditentukan.

"Saya sudah minta Pak Kepala Dinas bahwa 'study tour' supaya tetap diperbolehkan, tetapi dengan persyaratan-persyaratan yang 'strict' demi 'safety'," katanya, saat dikonfirmasi di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, melansir dari ANTARA.

Ia tidak memerinci persyaratan-persyaratan keselamatan yang dimaksud, tetapi semestinya ada semacam perjanjian atau nota kesepahaman (MoU) yang disepakati terkait keselamatan.

Nantinya, kata dia, akan ada kajian khusus terkait aspek-aspek keselamatan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara "study tour".

"Ya, harus ada kajian khusus, paling tidak sudah ada perjanjian bahwa dilakukan untuk 'safety'," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa "study tour" sebenarnya bertujuan baik karena bermuatan pendidikan.

Karena itu, ia tidak melarang apabila sekolah ingin mengadakan kegiatan "study tour", tetapi harus mengedepankan muatan pendidikan, bukan piknik atau bersenang-senang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved