Sambut Kereta Listrik SRRL, Akan Ada Pembangunan Underpass Margorejo dan Flyover Taman Pelangi

Rencana pengerjaan Surabaya Regional Railway Land, ditarget mulai pada 2027. Sebelumnya, Pemkot Surabaya akan terlebih dahulu menyiapkan lahan.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
BANGUN FLYOVER - Pemerintah Kota Surabaya berkoordinasi dengan pemerintah pusat akan segera membangun flyover di Bunderan Taman Pelangi untuk kebutuhan proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line. Saat ini, area tersebut tengah dalam tahap pembebasan lahan. 

Ia menerangkan, ada perubahan konsep pembangunan jalan Bundaran Taman Pelangi dari yang sebelumnya underpass, kini berubah menjadi flyover. 

Sebab, flyover Taman Pelangi akan mempertahankan jalur putar balik di sisi Bundaran Taman pelangi.

"Berdasarkan kajian akan membangun jalan atas (di bundaran Taman Pelangi). Sebab, kalau jalan bawah, tidak berfungsi satu sisi. Sayang. Tapi, kalau jalan atas masih bisa berputar balik yang dari menuju luar kota kembali ke arah dalam kota," jelas Cak Eri.

Nantinya, pembangunan underpass dan flyover tersebut juga akan sharing anggaran dengan Kementerian Pekerjaan Umum. 

Saat ini, Pemkot Surabaya tengah melakukan proses pembebasan lahan di Bundaran Taman Pelangi. 

"Nanti akan dihitung lagi, apakah kedua pengerjaan ini dilakukan di tahun yang sama atau berlanjut di tahun berbeda," ujarnya.

Setelah dua area tersebut terbebas dari perlintasan sebidang, maka tender proyek SRRL bisa dilakukan pada 2026, dan selanjutnya proyek mulai dikerjakan pada 2027. 

Setelah pengerjaan selama 3 tahun, SRRL tersebut ditargetkan beroperasi 2030.

Sebelumnya, proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line (SRRL) rute Surabaya-Sidoarjo dipastikan akan segera dimulai. 

Rute kereta listrik yang merupakan fase pertama dari proyek besar Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gerbangkertasusila.

Proyek SUMP ini, merupakan rencana besar yang digagas pemerintah untuk melancarkan mobilitas warga masyarakat di sekitar kawasan Gerbangkertasusila. 

Sebagai penyokong ekonomi Jawa Timur tersebut, setiap harinya ada pergerakan sebanyak 10,5 juta orang, yang tentunya harus dipikirkan untuk penyediaan transporasi massal masa depan.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved