Sambut Kereta Listrik SRRL, Akan Ada Pembangunan Underpass Margorejo dan Flyover Taman Pelangi

Rencana pengerjaan Surabaya Regional Railway Land, ditarget mulai pada 2027. Sebelumnya, Pemkot Surabaya akan terlebih dahulu menyiapkan lahan.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
BANGUN FLYOVER - Pemerintah Kota Surabaya berkoordinasi dengan pemerintah pusat akan segera membangun flyover di Bunderan Taman Pelangi untuk kebutuhan proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line. Saat ini, area tersebut tengah dalam tahap pembebasan lahan. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Rencana pengerjaan Surabaya Regional Railway Land (SRRL) atau yang dikenal dengan proyek Kereta Listrik Surabaya Raya, ditarget mulai pada 2027. 

Sebelum proyek dikerjakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan terlebih dahulu menyiapkan lahan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri mengungkapkan, tantangan proyek tersebut adalah besarnya anggaran pembangunan, luas area pembebasan hingga antispasi perlintasan sebidang. 

Karenanya, proyek yang rencananya akan menghubungkan Mojokerto hingga Surabaya tersebut, akan menggunakan sharing anggaran antara pemerintah daerah, provinsi dengan pemerintah pusat.

Mengutip arahan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada rapat koordinasi di Surabaya belum lama ini, Cak Eri mengungkapkan garis waktu pembangunan. Yang mana, proyek ini juga menjadi salah satu prioritas pusat.

"(Pembangunan) SRRL akan menggunakan anggaran pusat, sebab kami juga sudah berkoordinasi dengan Bu Gubernur (Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa) dan Pak Wagub (Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak) pada waktu Pak Menko AHY datang ke Surabaya," kata Cak Eri, Rabu (19/3/2025).

"Pada 2027 mulai pembangunan. Sehingga, kami juga akan melebarkan ke beberapa titik, sebab tidak boleh ada perlintasan sebidang dengan kereta api," ucap Cak Eri.

Rencananya, SRRL akan melintas di beberapa ruas jalan protokol seperti halnya rel kereta api eksisting saat ini. Di antaranya melintasi Jalan Ahmad Yani hingga menjangkau Wonokromo.

Namun karena didesain untuk kereta double track, maka ruas area yang dibutuhkan semakin besar. 

Hal ini untuk mengantisipasi titik kemacetan imbas tingginya frekuensi kereta melintas. 

"Otomatis akan semakin besar (area rel SRRL)," tuturnya.

Masalahnya, saat ini di Jalan Ahmad Yani masih terdapat sejumlah pelintasan sebidang. Yakni, pelintasan di dekat Taman Pelangi/Jalan Jemur Andayani dan Perlintasan di Jalan Ahmad Yani/Jalan Margorejo Indah.

Menyelesaikan perlintasan sebidang tersebut, Wali Kota Cak Eri berencana akan membangun Flyover (jalan layang) di sisi Taman Pelangi pada 2025, dan Underpass (jalan bawah) di sisi Jalan Margorejo pada 2026.

Hal ini, akan sekaligus mengantisipasi kemacetan di daerah perbatasan surabaya selatan. 

"Tahun ini kami mengerjakan di Taman Pelangi dan tahun depan di Jalan Margorejo," ulas Cak Eri.

Ia menerangkan, ada perubahan konsep pembangunan jalan Bundaran Taman Pelangi dari yang sebelumnya underpass, kini berubah menjadi flyover. 

Sebab, flyover Taman Pelangi akan mempertahankan jalur putar balik di sisi Bundaran Taman pelangi.

"Berdasarkan kajian akan membangun jalan atas (di bundaran Taman Pelangi). Sebab, kalau jalan bawah, tidak berfungsi satu sisi. Sayang. Tapi, kalau jalan atas masih bisa berputar balik yang dari menuju luar kota kembali ke arah dalam kota," jelas Cak Eri.

Nantinya, pembangunan underpass dan flyover tersebut juga akan sharing anggaran dengan Kementerian Pekerjaan Umum. 

Saat ini, Pemkot Surabaya tengah melakukan proses pembebasan lahan di Bundaran Taman Pelangi. 

"Nanti akan dihitung lagi, apakah kedua pengerjaan ini dilakukan di tahun yang sama atau berlanjut di tahun berbeda," ujarnya.

Setelah dua area tersebut terbebas dari perlintasan sebidang, maka tender proyek SRRL bisa dilakukan pada 2026, dan selanjutnya proyek mulai dikerjakan pada 2027. 

Setelah pengerjaan selama 3 tahun, SRRL tersebut ditargetkan beroperasi 2030.

Sebelumnya, proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line (SRRL) rute Surabaya-Sidoarjo dipastikan akan segera dimulai. 

Rute kereta listrik yang merupakan fase pertama dari proyek besar Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gerbangkertasusila.

Proyek SUMP ini, merupakan rencana besar yang digagas pemerintah untuk melancarkan mobilitas warga masyarakat di sekitar kawasan Gerbangkertasusila. 

Sebagai penyokong ekonomi Jawa Timur tersebut, setiap harinya ada pergerakan sebanyak 10,5 juta orang, yang tentunya harus dipikirkan untuk penyediaan transporasi massal masa depan.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved