Berita Viral

Ketuk Hati Dedi Mulyadi yang Larang Study Tour hingga Pengusaha Mengancam, Anggota DPD Turun Tangan

Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melarang sekolah menggelar study tour terus menjadi polemik. Anggota DPD RI turun tangan.

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/dok,pribadi
KETUK HATI DEDI MULYADI - Senator DPD RI Dapil Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik angkat bicara.terkait larangan study tour yang dibuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Abdul Kholik meminta agar Dedi Mulyadi membuka dialog dengan para pengusaha travel di Jawa Tengah. 

"Ini misalnya tujuan destinasi studi tour menjadi kian terarah, serta lebih difokuskan bagi kebutuhan pendidikan seperti mengunjungi museum, tempat bersejarah, dan berbagai destinasi lain yang terkait dengan materi pembelajaran," ujarnya.

Selain itu, pengutamaan aspek keselamatan juga menjadi pembahasan dalam dialog antara Gubernur Jawa Barat dan para pengusaha travel Jawa Tengah.

Misalnya akan dilaksanakan audit kelayakan moda transportasi dan kru bus terlebih dahulu.

Jadi akan ada aturan, prosedur pengawasan, dan sanksi yang tegas kepada semua penyelenggara studi tour jika melanggarnya.

Akibatnya jaminan keselamatan para konsumen studi tour juga maskimal.

"Dengan demikian, studi tour akhirnya benar-benar dapat difungsikan sebagai sarana pembelajaran."

"Pada saat yang sama, baik pengusaha travel maupun masyarakat di Jawa Barat sekaligus mampu mendapatkan imbas ekonomi ketika bisnis di sektor pariwisata ternyata dapat juga berkembang dengan baik."

"Semuanya selamat, serta semua pihak pula diuntungkan," tandas Abdul Kholik. 

IPOBA Ancam PHK

LARANGAN STUDY TOUR - (kiri) Dedi Mulyadi dan (kanan) ilustrasi study tour. Aturan Dedi Mulyadi melarang Study Tour terus menuai kecaman.
LARANGAN STUDY TOUR - (kiri) Dedi Mulyadi dan (kanan) ilustrasi study tour. Aturan Dedi Mulyadi melarang Study Tour terus menuai kecaman. (Kolase TikTok Dedi Mulyadi dan Meta AI)

Ketua Ikatan Perusahaan Bus Oto Bandung (IPOBA) Jawa Barat, Cipto Prasodjo, menyebut larangan study tour yang dibuat Dedi Mulyadi akan berdampak besar pada sektor pariwisata dan bisa menjadi Covid-19 kedua bagi para pelaku usaha.

Menurut Cipto, larangan study tour tidak hanya merugikan perusahaan otobus, tetapi juga berdampak pada hotel, restoran, tempat wisata, hingga UMKM yang menggantungkan penghasilannya pada kunjungan rombongan pelajar.

Baca juga: Sosok Kadispar Gunung Kidul yang Klaim Wisata Turun 70 Persen Dampak Dedi Mulyadi Larang Study Tour

"Kalau ini terjadi, maka ini menjadi Covid kedua bagi kami.

Larangan ini tidak hanya berdampak pada PO bus, tapi hotel, restoran, tempat wisata, UMKM dan lainnya. 

Jangan hilangkan study tour, tapi ubah polanya," kata Cipto dalam forum diskusi pelaku pariwisata Jabar, Selasa (11/3/2025), melansir dari Tribun Jabar.

Larangan itu juga bakal berdampak pada pengangguran.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved